Amuntai. Musabaqoh Tilawatil
Qur'an (MTQ) Nasional ke 44 Tingkat Kabupaten HSU yang berlangsung di
Kecamatan Sungai Tabukan resmi ditutup oleh Bupati HSU H. Abdul Wahid HK
(Rabu Malam 26/2). Penutupan MTQ ke 44 ini juga berlangsung sangat
meriah seperti pada saat pembukaan, hal ini terlihat dari antusiasme
warga masyarakat yang berduyun-duyun memadati halam kantor Kecamatan
Sungai Tabukan untuk menyaksikan acara penutupan MTQ ke 44 ini. Hadir
pada acara penutupan Wakil Bupati beserta isteri, Ketua DPRD HSU, Unsur
Muspida, Ketua LPTQ, Para pejabat di Lingkup Pemkab HSU, para alim ulama
dan tokoh masyarakat, selain itu hadir juga Pimpinan PT. Hasnur Jaya
Lestari Tapin H. Abdussalam Bani Surya. Camat Sungai Tabukan Rakhmadi
Permana dalam laporannya menyampaikan rasa syukurnya karena seluruh
rangkaian MTQ ke 44 berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Rakhmadi tidak lupa menyampaikan ucapan terimakasih kepad
masyarakat Sungai Tabukan, Panitia Penyelenggara, Dewan Hakim, para
dermawan dan semua pihak yang telah mendukung kesuksesan MTQ ke 44 ini.
Sementara Bupati HSU H. Abdul Wahid HK dalam arahannya mengutarakan
hikmah penting dari pelaksanaan MTQ diantaranya menurut Wahid dapat
meningkatkan semangat warga masyarakat untuk belajar, memahami dan
mendalami al-Qur'an yang selanjutnya diharapkan juga dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Masih menurut Wahid melalui MTQ ini juga
dapat mewujudkan tali silaturrahmi, ukhuwah islamiyah dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam MTQ ke 44 ini Kecamatan
yang menjadi juara umum adalah Kecamatan Sungai Tabukan, sementara juara
umum perorangan adalah Hj. Nida Fitriah Khairiyah dari kecamatan
Amuntai Tengah. Khusus untuk juara umum perorangan mendapatkan banus
umroh untuk dua orang dari Pimpinan PT. Hasnur Jaya Lestari Tapin H.
Abdussalam Bani Surya. Sementara untuk MTQ ke 45 Tingkat Kabupaten HSU
akan diselenggarakan pada tahun 2016 di Kecamatan Haur Gading.
(Ahim/Humas)
Rabu, 26 Februari 2014
MTQ Ke- 44 HSU Meriah
Amuntai. Musabaqoh Tilawatil Qur'an
(MTQ) ke 44 tingkat Kabupaten HSU yang berlangsung di Kecamatan Sungai
Tabukan telah dibuka secara resmi oleh Bupati HSU Drs. H. Abdul Wahid
HK, MM,MSi. Pembukaan MTQ ke 44 Tingkat Kabupaten HSU (Minggu Malam
23/2) benar-benar berlangsung meriah dan mendapatkan sambutan hangat
dari ribuan warga masyarakat HSU khususnya warga Sungai Tabukan dan para
kafilah.
Pembukaan MTQ ke 44 juga
dimeriahkan oleh artis ibukota Opick pelantun lagu tombo Ati yang secara
khusus didatangkan untuk menghibur masyarakat HSU. Selain dimeriahkan
tampilan lagu sholawat yang dibawakan oleh siswi MI NU Zadul Maad
Galagah. Turut hadir pada pembukaan MTQ kali ini adalah Wakil Bupati
HSU, Ketua DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Ketua dan Wakil Ketua
TP. PKK dan sejumlah tamu undangan. Sementara Tema yang diangkat pada
MTQ 44 adalah "Dengan semangat MTQ ke 44 tingkat Kabupaten HSU Mari Kita
ciptakan situasi aman dan kondusif dalam rangka membina silaturrahmi
berdasarkan Ukhuwah islamiyah. Camat Sungai Tabukan Drs. Rakhmadi
Permana, M.Ap dalam laporannya mengatakan MTQ ke 44 diikuti oleh 10
kecamatan se Kab. HSU, cabang yang dilombakan dalam MTQ ke 44 ini
diantaranya Tilawah untuk Dewas, Remaja dan anak-anak, lomba tahfidz,
lomba syarhil/fahmil qur'an, kaligrafi, makalah qur'an,tartil dan
lain-lain, Rakhmadi mengucapkan terima kasih atas dukungan pemda,
masyarakat, paniti penyelenggara, dan berharap melalui MTQ ini dapat
terwujud situasi yang aman dan kondusif di wilayah Kabupaten HSU. Bupati
HSU dalam arahannya, mengatakan alqur'an merupakan pusaka yg
ditinggalkan Rasulullah SAW sekaligus petunjuk bagi umat muslim,
karenanya alqur'an harus selalu dijadikan pedoman dalam menjalani setiap
sendi kehidupan, nilai2 alQur'an harus selalu direfleksikan dalam
kehidupan sehari- hari agar kita bisa menggapai kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. Bupati berharap dengan MTQ ke 44 dapat meningkatkan
rasa persaudaraan, ukhuwah islamiyah, sehingga Kabupaten HSU selalu
aman, kondusif dan dalam lindungan serta keberkahan dari Allah SWT.
(Ahim)
Selasa, 25 Februari 2014
Wahid Gelar pertemuan dengan Pimpinan Parpol
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara
menggelar pertemuan dengan pimpinan partai politik yang juga dihadiri
oleh ketua dan anggota KPU Kabupaten HSU, Panwaslu, Unsur Muspida dan
kepala SKPD termasuk para camat se HSU. Pertemuan yang digelar Selasa
(25/2) di Gedung Arsip Lantai II Amuntai dan dipimpin langsung oleh
Bupati HSU ini dalam rangka persiapan Pemilu sekaligus sebagai upaya
untuk mewujudkan pemilu yang aman, bersih, tertib dan damai di wilayah
Kabupaten HSU. Bupati HSU H. Abdul Wahid mengatakan pertemuan ini juga
dilakukan sebagai tindak lanjut dari apa yang telah dilakukan oleh
Presiden RI yang juga telah menggelar pertemuan khusus terkait upaya
mewujudkan pemilu yang aman, damai dan kondusif. Wahid menegaskan agar
pemilu kedepan dapan berjalan lancar, aman dan damai maka diharapkan
para caleg dan parpol agar mematuhi aturan-aturan yang berlaku seperti
dalam pemasangan alat praga caleg. "Sebagai kepala daerah saya
menghimbau agar caleg atau parpol memaksimalkan sosialisasi agar
masyarakat mengenal calon pemimpinnya sejauh tidak membuat dan
mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat, seperti memasang spanduk
menyebrang jalan" ujar Wahid. Sekedar diketahui Bupati Wahid memang
telah memerintahkan SatPol PP untuk menurunkan spanduk yang memang
mengganggu ketertiban dan kenyamanan bagi masyarakat, kemudian Wahid pun
meminta agar alat praga tersebut diamankan selanjutnya melayangkan
surat ke parpol atau caleg untuk mengambil alat praga tersebut . Wahid
juga menegaskan bahwa pihaknya telah menyuruh PNS utuk netral dalam
pemulu bukan karena perintah Bupati tetapi ini memang aturan
perundang-undangan. Sementara Ketua DPRD H. Sutoyo Sandi memberikan
apresiasi kepada Bupati HSU atas inisiatif menggelar pertemuan ini,
Sutoyo juga berharap kepada semua pihak agar memiliki komitmen dan
itikad yang sama untuk mewujudkan pemilu yang tertib, aman dan damai.
Karenanya Sutoyo juga meminta semua pihak mematuhi aturan main dalam
pemilu ini. Senada dengan Ketua DPRD, Sarmada dari PAN dan Hormansyah
dari PKB juga bangga dengan bupati yg telah memfasilitasi menggelar
pertemuan ini, Horman berpendapat agar pemilu ini aman dan damai maka
apabila ada pelanggaran yang sifatnya kecil harus segera diselesaikan
agar tidak menjadi masalah yang besar. Karena Horman meminta agar aturan
main pemilu ini benar - benar dapat diterapkan. (Ahim/Humas)
Kamis, 20 Februari 2014
IWAPI Masih Mengalami Dualisme Kepengurusan
Kepengurusan Ikatan Wanita
Pengusaha Indonesia (IWAPI) masih mengalami dualisme kepengurusan dari
pusat hingga ke daerah. Penyelesaian dualisme kepengurusan melalui upaya
hukum ke Mahkamah Agung (MA) sudah berlangsung sejak 2010 dan belum
mencapai titik penyelesaian hingga sekarang. Ketua Dewan Pengurus Daerah
(DPD) IWAPI Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Mariyati SE membenarkan
belum selesainya kasus dualisme kepengurusan ini. "Bayangkan sudah
berjalan tiga tahun penyelesaiannya secara hukum belum selesai sehingga
cukup berdampak terhadap kinerja organisasi hingga kedaerah" Ujar
Mariyati di Amuntai, Kamis.
Meski
demikian, Mariyati yang menghadiri pelantikan pengurus DPC IWAPI
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) selalu menyerukan kepada pengurus
IWAPI di daerah agar tidak terganggu dengan adanya proses hukum di
tingkat pusat, sebaliknya pengurus diminta untuk meningkatkan kinerja,
menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan asosiasi terkait
lainnya. Ia mempersilakan dua kubu penegurusan IWAPI tetap berjalan
sambil menunggu keputusan MA, tanpa harus saling menyudutkan atau
mengklaim sebagai pengurus IWAPI yang paling sah. "Kepengurusan IWAPI
siapa pun yang menang nanti hakekatnya IWAPI tetap satu, meski putusan
MA tentu berpengaruh terhadap perubahan kepengurusan" katanya.
Mariyati
tetap yakin IWAPI pusat yang diketuai Elsya Syarif merupakan
kepengurusaan IWAPI yang sebenarnya. Sebab, terang Mariyati jika jika
ditelusuri sejarah kepengurusannya yang sudah berdiri selama 38 tahun
dan sudah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM maka IWAPI versi
Elsya Syarif ini lah yang asli. Ditambahkannya jika Elsya Syarif yang
kini menjabat Ketua Umum IWAPI juga merangkap sebagai pengacara yang
memperjuangkan status IWAPI yang kini memasuki tahap banding atau
Pengajuan Kasasi (PK) ke MA. Mahriyati berharap upaya banding PK ke MA
ini bisa menjadi tahap terakhir penyelesaian masalah dualisme
kepengurusan IWAPI di tanah air.
Maka
upaya konsolidasi berupa kegiatan pelantikan kepengurusan yang sebagian
juga menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) IWAPI di tingkat pengurus
cabang ini sebagai upaya untuk menjawab langkah hukum yang kini tengah
diajukan ke MA tersebut. Kini dari 13 kepengurusan DPC IWAPI se Kalsel,
katanya sudah seluruhnya melaksanakan pelantikan kepengurusan dan
terakhir dilaksanakan di Kabupaten HSU. Meski menyesalkan telah
terjadinya perpecahan dan dualisme dalam kepengurusan IWAPI, Mahriyati
yang baru setahun menjabat ketua DPD IWAPI Kalsel ini terus mencoba
memperbaiki imej dan kinerja IWAPI khususnya di Kalsel. "Selama ini imej
yang berkembang di masyarakat seolah IWAPI hanya milik pengusaha wanita
yang kaya saja yang mengurusi perusahaan besar, padahal visi dan misi
IWAPI yang sesungguhnya adalah membantu mengembangkan Usaha kecil dan
menengah" terang Mahriyati.
Ia lantas
mempersilakan para pengusaha wanita yang menggeluti usaha kecil dan
menengah (UKM) untuk bergabung bersama IWAPI agar mudah di bina dan
dikembangkan. Jika para pengusaha kecil yang dikelola kaum wanita
bersedia bergabung di IWAPI maka akan mendapat bantuan dari segi
pembinaan pemasaran, promosi hingga bantuan mediasi untuk mendapat
pinjaman kredit lunak dari pihak perbankan. (Edy)
Rabu, 19 Februari 2014
Wahid Berjuang Tingkatkan Kesejahteraan
Amuntai.
Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan
benar-benar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikan
berbagai aspirasi mereka.
Seperti
forum musrenbang tingkat Kecamatan Paminggir yang baru saja
dilaksanakan (Rabu/2) di Aula Kecamatan Paminggir yang banyak dihujani
aspirasi oleh warga masyarakat setempat.
Forum
ini memang sangat relevan pasalnya yang hadir pada forum musrenbang ini
adalah para tokoh masyarat, alim ulama, kepala desa, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kewanitaan dan kepemudaan.
Sementara
narasumber yang hadir pada musrenbang kali ini adalah Bupati HSU H.
Abdul Wahid HK, Kepala Bappeda HSU, Kepala BPMPD HSU dan Camat Paminggir
serta diikuti sejumlah Kepala SKPD di Lingkup Pemkab HSU.
Forum
ini diawali dengan pemaparan Camat Paminggir Asikin Noor yang
memaparkan tentang kondisi kecamatan Paminggir, kemudian dilanjutkan
pemaparan dari Kepala Bappeda dan BPMPD dan diakhiri dengan pemaparan
dari Bupati HSU. .
Dalam
pemaparannya Wahid menegaskan bahwa selama kepemimpinannya akan berjuang
semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
karenanya Wahid mengajak kepada masyarakat agar selalu mendukung langkah
dan program Pemerintah Daerah salah satunya dengan selalu mengawasi dan
mengontrol setiap pembangunan yang sedang berjalan seperti pelaksanaan
proyek pembangunan jalan.
Wahid
mengatakan dengan adanya dukungan dari masyarakat maka pihaknya akan
mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan program pembangunan yang memang
semuanya bertujuan untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Wahid
juga optimis selama kepemimpinannya, jalan darat yang menghubungkan
Kecamatan Danau Panggang dengan Paminggir akan dapat diselesaikan,
begitu juga pembangunan dermaga Paminggir yang menjadi dambaan dan
harapan masyarakat akan dapat diselesaikan.
Selain
dua masalah tersebut yang mengemuka, masalah kurangnya tenaga dokter di
puskesmas Sapala, perlunya ambulan dan bantuan bibit ikan bagi kelompok
budi daya ikan juga menjadi pembahasan dalam sesi tanya jawab, dimana
semuanya mendapatkan tanggapan dan solusi yang jitu dari Bupati HSU. Pada
kesempatan itu, Bupati HSU juga berjanji memberikan bantuan dana untuk
pembangunan Masjid Jamiatus Shobirin Paminggir sebesar 50 jt, bantuan
tersebut menurut Bupati untuk membantu kelancaran pembangunan masjid
tersebut. (Ahim)
Opick Tombo Ati meriahkan MTQ ke-44 HSU
Amuntai. Bupati HSU H. Abdul Wahid HK melakukan monitoring terkait kesiapan pelaksanaan MTQ ke - 44 tingkat Kabupaten HSU Rabu, 19/2.
Peninjauan ini Wahid lakukan untuk melihat langsung persiapan yang sudah dilakukan oleh panitia, hal ini juga dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke- 44 tingkat Kabupaten HSU yang akan berlangsung dari tanggal 23 sampai 27 Februari 2014 di Kecamatan Sungai Tabukan.
MTQ yang akan diikuti oleh qari dan qariah dari 10 kecamatan ini mengangkat tema "Dengan semangat MTQ ke 44 tingkat Kabupaten HSU Mari Kita ciptakan situasi aman dan kondusif dalam rangka membina silaturrahmi berdasarkan Ukhuwah Islamiyah.
Saat ditanya, Wahid mengatakan persiapan MTQ ke-44 pada H-4 ini sudah 90 %, Wahid pun berharap pada H-1 persiapan pelaksanaan MTQ -44 sudah 100% dan siap untuk pelaksanaanya.
Wahid juga menegaskan bahwa dalam rangka memeriahkan MTQ ke 44 pihaknya akan mendatangkan Artis Opick pelantunlagu tombo Ati pada saat pembukaan MTQ -44 ini. Karenanya Wahid berharap dukungan dari warga masyarakat HSU untuk mensukseskan MTQ ini.
Pada kesempatan yang sama Camat Sei.Tabukan Rakhmadi Permana menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia dan juga masyarakat khususnya Masyarakat Sungai Tabukan atas kerjasama dan dukungannya sehingga persiapan pelaksanaan MTQ ke-44 dapat berjalan lancar. Dari semua persiapan seperti Panggung utama, pemondokan kafilah dan pelaksanaan perlombaan semuanya sudah berjalan lancar dan baik. Rakhmadi juga mengajak masyarakat khususnya masyarakat Sungai Tabukan agar bisa menjadi tuan rumah yang baik. (Ahim)
Senin, 17 Februari 2014
Pusat Konseling Latih Jurnalistik
Pusat Informasi Konseling (PIK)
Qathrunnada Madrasyah Aliyah (MA) NIPI Rakha Amuntai gelar pelatihan
jurnalistik bagi para pelajar SLTA dan mahasiswa di Gedung Agung
Amuntai, Senin. Pelatihan yang diikuti ratusan siswa dan mahasiswa di
Amuntai ini digelar sebagai upaya meningkatkan minat menulis dikalangan
generasi muda khususnya pelajar yang dirasa masih rendah. Bupati HSU
yang diwkili Kepala Bagian Humas Adi Lesmana saat membuka pelatihan ini
mengatakan minat dan keterampilan menulis dikalangan pelajar dan
mahasiswa terbilang masih cukup rendah serta masih kalah jika dibanding
minat membaca yang selama ini juga terus digalakan dikalangan mereka.
Padahal
melalui hobi dan keterampilan menulis banyak manfaat yang bisa diraih
dan dikembangkan untuk tujuan pendidikan dan meningkatkan intelektual
generasi muda. Adi yang menyampaikan amanat bupati menyampaikan dukungan
Pemerintah Daerah terhadap kegiatan pelatihan seperti ini untuk
menumbuhkan minat menulis dikalangan pelajar dan mahasiswa khususnya.
Keterampilan menulis, katanya selain mampu meningkatkan intelektual juga
dapat memberi manfaat bagi orang lain. "Namun kita akui minat terhadap
keterampilan menulis ini masih kalah dibanding minat baca" Ujar Adi
Bupati berharap melalui pelatihan jurnalistik ini mampu memotivasi
pelajar dan mahasiswa untuk mulai menyukai dan menekuni keterampilan
menulis ini.
Apalagi, katanya telah
tersedia berbagai media untuk menampung karya tulis mereka dilingkungan
sekolah atau kampus seperti majalah dinding (Mading) atau Koran Dinding
(kording) serta majalah kampus. Bahkan karya tulis mereka, lanjutnya
juga bisa untuk dikirim dan dipublikasikan lewat media massa cetak dan
dibaca banyak orang. Kepala MA NIPI Rakha Subhan mengharapkan siswanya
secara mandiri akan mampu mengelola informasi dilingkungan sekolahnya
sehingga dapat menyampaikannya secara akurat dan bermanfaat. Tenaga
akademisi Rakha lainnya, Rif'an Safruddin mengatakan tradisi menulis ini
sebenarnya merupakan warisan berharga dari para ulama Islam terdahulu
yang patut diteladani generasi muslim saat ini.
"Dulu
banyak ulama muslim yang menghasilkan karya-karya berharga melalui
keterampilan menulis dan kemampuan intelektual mereka" Kata Rif'an.
Melalui karya tulis, katanya para ulama Islam zaman dulu mampu
mewariskan ilmu pengetahuan, sehingga nama mereka sendiri tetap abadi
dan dikenang meski yang bersangkutan telah tiada. (Edy)
Rabu, 12 Februari 2014
Relawan APPI Latih Kader Kibbla HSU
Aliansi Pita Putih Indonesia
(APPI) Kalimantan Selatan menggelar Pelatihan Kesehatan Ibu, Bayi Baru
Lahir dan Anak (KIBBLA) bagi sebanyak 30 kader di Kecamatan Paminggir
dan Banjang. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Balita (AKB) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) membuat relawan APPI
Kalimantan Selatan (Kalsel) terpanggil untuk ikut melakukan aksi
penyelamatan Ibu (safe Motherhood) untuk menekan AKI dan AKB dengan di
dukung CSR PT Adaro Energy, Tbk. Ketua APPI Kalsel Hj Nurhayati Adyaksa
mengatakan APPI Kalsel memaklumatkan organisasi mereka terbuka bagi
semua organisasi wanita dan kemasyarakatan yang ingin bersama-sama
berjuang untuk menekan angka kematian Ibu dan Bayi.
Panitia
Pelaksana Pelatihan Puji Astuti menyampaikan harapan Ketua APPI Kalsel
ini saat pembukaan pelatihan KIBBLA di Diklat Pananggak Banua Amuntai,
Jum'at. Puji menyampaikan AKB di Kalsel yang pernah mencapai 816 orang
dan AKI sebanyak 123 orang meski berangsur turun namun apabila lalai
sedikit saja dalam mengatasinya bisa saja kembali meningkat di tahun
berikutnya. Tinggi AKI dan AKB, lanjutnya umumnya banyak terjadi di
wilayah-wilayah yang menjadi kantong kemiskinan, dimana tingkat
pendidikan kaum perempuan masih rendah dan kondis sosial yang kurang
mendukung yang diistilahkan dengan 3T, yakni Terlambat mendeteksi
kelainan, Terlambat mengambil keputusan dan Terlambat mencapai fasilitas
kesehatan. "Jadi kita sengaja memprioritaskan memberi pelatihan kepada
kader Kibbla di keamatan Paminggir karena wilayah kecamatan ini termasuk
daerah terpencil yang perlu mendapat pelatihan bagi kadernya agar
memiliki pengetahuan dan keterampilan Kibbla yang memadai" Ujar Puji
Astuti.
Mengingat lokasi keamatan
Paminggir yang terpencil, kader Kibbla di wilayah ini diharapkannya bisa
menjadi penghubung bagi masyarakat dengan petugas kesehatan dan bisa
mendeteksi masalah kesehatan yang terjadi dan secepatnya melaporkan.
Ketua Tim Penggerak PKK HSU Hj Anisah Rasyidah menyambut gembira
partisipasi APPI Kalsel dan CSR PT Adaro yang turut berperan serta
membantu program pemerintah daerah dalam menurunkan AKI dan AKB.
"Permasalah kematian Ibu dan bayi ini perlu juga mendapat perhatian yang
serius dan dukungan semua pihak " Kata Anisah. Meski pemerintah daerah,
katanya sudah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat
kematian Ibu dan bayi namun peran berbgai pihak tetap sangat diperlukan.
(Edy)
Rabu, 05 Februari 2014
Infrastruktur Tetap Jadi Prioritas
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) menyatakan meski anggaran pembanguan di 2014 banyak
diarahkan untuk pembenahan infrastruktur namun demikian masih banyak
kondisi jalan desa yang masih rusak dan berlobang. "Karena anggaran
terbatas maka perbaikan jalan kita laksanakan secara bertahap" Ujar
Wahid di Amuntai, Selasa. Wahid mengungkapkan dana yang digelontorkan
untuk perbaikan infrastruktur di tiap kecamatan lebih besar dibandingkan
anggaran untuk sektor lainnya seperti pendidikan dan sosial budaya.
Namun demikian, diakuinya jika masalah infrastuktur ini menjadi menjadi
tantangan yang dihadapi pemerintah daerah setiap tahunnya.
"Karena
kondisi daerah kita merupakan lahan rawa membutukan anggaran biaya yang
lebih besar dibanding daerah lain dalam membangun sarana infastruktur,
khususnya jalan dan jembatan" terangnya. Sementara, lanjutnya anggaran
keuangan daerah sangat terbatas apalagi sebagai salah satu kabupaten
tertinggal Kabupaten HSU tidak memiliki sumber daya alam, kecuali
hamparan rawa yang meliputi daerah ini mencapai 90 persen. Pada
kesempatan membuka dan menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Amuntai Selatan tersebut Kepala
Daerah kembali menyampaikan permintaan ma'af kepada masyarakat karena
masih banyak sarana jalan dan jembatan yang belum diperbaiki. "Insya
Allah Pemda tetap memperhatikan dan menganngarkan perbaikan sarana
Infrastruktur setiap tahunnya secara bertahap" tegasnya.
Wahid
mengungkapkan jika pada 2013 kemaren anggaran pembangunan untuk
kecamatan Amuntai Selatan mencapai Rp19.2 miliar yang sebagian besar
sudah diarahkan untuk perbaikan infrastruktur. Ia menerangkan jika pada
2014 ini Pemda masih memprioritaskan pelaksanaan perbaikan jembatan
pulau tambak yang sudah cukup tua, selanjutnya dilaksanakan perbaikan
jalan agar tidak mudah rusak jika di lewati angkutan berat cukup sering
melintasi kawasan ini dari Kecamatan Danau Panggang dan Kota Amuntai.
Bupati bersyukur karena pada 2014 setiap desa akan mendapat kucuran dana
bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat dan mengajak
masyarakat untuk turut mengawasi pelaksanaan sejumlah proyek perbaikan
infrasturktur agar sesuai dengan harapan dan tepat waktu. (Edy)
Aktivitas Ekonomi Teralih ke Kabupaten Tetangga
Akibat kondisi sarana jalan di wilayah
Kecamatan Banjang mengalami kerusakan mengakibatkan aktivtas ekonomi
masyarakat dari hasil keberadaan perusahan sawit di wilayah itu banyak
beralih dibelanjakan ke kabupaten-kabupaten tetangga seperti Kabupaten
Balangan dan Hulu Sungai Tengah.
Camat
Banjang Drs Jahidiannor mengungkapkan masyarakat yang cukup banyak ikut
berkecimpung dalam berbagai usaha yang berkaitan dengan keberadaan
perusahaan perkebunan sawit terkendala melakukan aktivitas ekonomi
menuju Kota Amuntai dan sekitarnya akibat kondisi jalan dari Desa Damar
dan Pawalutan mengalami sejumlah kerusakan.
"selama
ini aktivitas ekonomi dari keberadaan perusahaan kelapa sawit mengalir
ke Kabupaten-kabupaten tetangga, tidak ke kabupaten HSU karena akses
jalan yang sulit untuk menuju banjang atau amuntai" Ujar Jahidianoor di
Amuntai, Rabu.
Dua desa yang menjadi
lokasi pengembangan perkebunan sawit ini merupakan desa terpencil yang
terletak di perbatasan Kabupaten HSU dan Hulu Sungai Tengah (HST) yang
sudah cukup lama mendambakan sarana jalan yang refresentatid menuju ke
Ibu Kota Kecamatan dan Ibu Kota Kabupaten.
Sebelumnya,
kata Jahidiannor, sudah dilakukan perbaikan badan jalan namun seiring
waktu kondisi jalan kembali rusak akibat sering dilintasi angkutan berat
dan material.
"Keberadaan jalan ini tidak sekedar membuka isolasi namun juga berfungsi penting buat menggerakan ekonomi masyarakat" tuturnya.
Menanggapi
keinginan masyarakat tersebut, Bupati H.Abdul saat membuka musrenbang
dikecamatan itu menjanjikan dalam waktu dekat keinginan masyarakat akan
di realisasikan melalui dana APBD HSU, APBD Propinsi Kalsel dan Pusat
Namun
Wahid juga mengingatkan bahwa perbaikan jalan belum bisa direalisasikan
apabila masih banyak mobil-mobil angkutan berat melintasi jalan
tersebut karena akan kembali merusak badan jalan.
"Jika
masih menjadi lintasan angkutan berat akan sia-sia saja karena kondisi
tanah diwilayah kita yang terdiri atas lahan rawa sangat labil untuk
menahan angkutan berat" terangnya.
Seperti
janjinya, Wahid kembali hadir pada kegiatan musrenbang di tingkat
kecamatan, dan turut pula dihadiri Anggota DPRD Dapil Kec. Banjang,
Ahmad Mawardi, S.Sos, Ketua TP.PKK HSU,Dra. Annisah Rasyidah, sejumlah
kepala SKPD, Ketua BPD, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat. (Edy)
900 Rumah Akan di Bedah
Sebanyak 900 buah rumah masyarakat tidak
mampu di kabupaten HSU pada tahun 2014 rencananya akan di bedah menjadi
rumah yang layak huni, hal tersebut disampaikan oleh Bupati HSU,
Drs.H.Abdul Wahid, HK, MM, M.Si ketika memberikan sambutan pada acara
musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Tingkat kecamatan
Banjang di gedung serbaguna kecamatan banjang, rabu (5/2/2014)
Program
bedah rumah ini merupakan kelanjutan dari program bedah rumah dari
pemerintah pusat yang pada tahun lalu (2013) kabupaten HSU mendapatkan
534 buah rumah yang sdh di rehab dan pada tahun ini kabupaten HSU
rencananya akan mendapat tambahan menjadi 900 buah rumah yang dibedah
oleh pemerintah pusat karena kabupaten HSU sebagai kabupaten dengan
pertanggungjawaban pelaksanaan bedah rumah terbaik maka pada tahun ini
(2014) rencananya akan mendapat quata tambahan menjadi 900 buah rumah.
Kepada masyarakat yang menjadi sasaran program bedah rumah ini menurut
bupati akan mendapatkan dana sebesar Rp. 7,5 juta dalam bentuk bantuan
bahan materiel dan bukan dalam dana tunai.
Sementara
itu dalam musrenbang yang selain dihadiri oleh Bupati HSU juga ikut
berhadir Anggota DPRD Dapil Kec. Banjang, Ahmad Mawardi, S.Sos, Ibu
ketua TP.PKK Kab HSU, Ny.Hj.Dra. Annisah Rasyidah Wahid, M.Ap, para
kepala dinas/badan, kepala desa, ketua BPD, serta Tokoh2 masyarakat
tersebut, aspirasi masyarakat yang menonjol adalah harapan untuk
perbaikan jalan pulau damar/pawalutan menuju banjang atau menuju
amuntai, sebagaimana disampaikan oleh Camat Banjang, Drs.Jahidinoor,
Ketua BPD Pulau Damar dan kepala desa Kaludan kecil, karena selain akan
membuka akses transportasi masyarakat juga akan mengerakan ekonomi
masyarakat, "selama ini aktivitas ekonomi dari keberadaan perusahaan
kelapa sawit mengalir ke Kabupaten-kabupaten tetangga, tidak ke
kabupaten HSU karena akses jalan yang sulit untuk menuju banjang atau
amuntai" menanggapi keinginan masyarakat tersebut, bupati H.Abdul Wahid
berharap dalam waktu dekat keinginan masyarakat tersebut dapat di
realisasikan melalui dana APBN, dana pemerintah provinsi atau APBD
kabupaten HSU, namun beliau juga mengingatkan bahwa keinginan tersebut
belum bisa direalisasikan apabila masih banyak mobil2 mengangkut
materiel yang bisa merusak kondisi jalan.
Selasa, 04 Februari 2014
19,1 Milyar Mengucur di Amuntai Selatan
Tahun 2013 yang lalu Kecamatan Amuntai
Selatan mendapatkan kucuran dana yang sangat besar dari pemerintah
kabupaten HSU yaitu sekitar lebih kurang 19 milyar hal tersebut
diungkapkan oleh oleh bupati HSU, Drs.H.Abdul wahid, HK, MM,M.Si pada
saat berlangsungnya Musyawarah Pembangunan di Kecamatan Amuntai selatan
(selasa,4/2/2014) di gedung serba guna kecamatan amuntai selatan
Namun
disisi lain orang nomor 1 di Kabupaten HSU ini juga meminta maaf karena
jalan-jalan di amuntai selatan masih banyak yang rusak karena masih
memprioritasnya pada pelaksanaan proyek2 lain, seperti jembatan pulau
tambak, jika proyek2 tersebut selesai maka akan dilanjutkan perbaikan
jalan agar jalan tidak rusak karena truk2 angkutan barang2 material,
"Insya Allah secara bertahap, jalan2 di amuntai selatan akan kami
perbaiki" tandasnya
sedangkan untuk
tahun 2014 setiap desa di amuntai selatan akan mendapat kucuran dana
dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, bupati juga mengajak
kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi setiap pelaksanaan proyek2
pembangunan di kecamatan amuntai selatan
Menyinggung
tentang kematian ibu dan anak yang pada tahun2 terdahulu di kabupaten
HSU masih tinggi maka pada tahun 2013 lalu telah mampu menekan angka
kematian ibu dan anak hingga 50 %, karena itu pemerintah daerah menaikan
berinisiatif menaikan insentif Bidan dari Rp. 350 ribu di tahun 2013
menjadi Rp. 600 ribu perkelahiran yang di tolong pada tahun 2014 ini.
Tunda Beri Bantuan Karna Pileg
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Utara terpaksa menunda menyerahkan secara simbolik sejumlah bantuan
sosial dan keagamaan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif
untuk menjaga persepsi yang buruk dari masyarakat terhadap pejabat
pemerintah daerah. Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Drs H Abdul Wahid
menegaskan dirinya untuk sementara tidak melakukan kegiatan penyerahan
bantuan melalui sejumlah kegiatan pertemuan dengan masyarakat guna
menghindari pandangan miring mengingat pelaksanaan Pileg tidak hitungan
bulan. "Nanti dikira bantuan yang diserahkan ada muatan politisnya jadi
kita tunda saja dulu penyerahan bantuan" Ujar Wahid saat menghadiri
peringatan Maulid di Desa Murung Kupang, Rabu.
Wahid
menyampaikan kemungkinan penyerahan bantuan secara simbolis khususnya
bagi bantuan keagamaan dilaksanakan seusai pelaksaan Pileg 9 April
mendatang. Ia menyampaikan hal ini seiring rutinnya menghadiri acara
Peringatan Maulid ditengah warga yang banyak menanyakan mengenai bantuan
untuk rehab mesjid dan sarana infrastruktur desa lainnya kepada kepala
daerah. Wahid mengharapkan masyarakat bisa memaklumi penundaan bantuan
ini karena suasana menjelang Pileg sangat rentan dengan penilaian
politis apalagi mengingat Wahid yang saat ini juga menjabat ketua umum
salah satu partai politik (Partai Golkar-red). Kesempatan menghadiri
undangan maulid dari masyarakat lebih dimanfaatkan Bupati HSU untuk
mensosialisasikan berbagai program pembangunan yang akan dilaksanakan
melalui APBD 2014.
Wahid diantaranya
menyampaikan informasi terkait pelayanan kesehatan gratis oleh Pemda HSU
yang telah menganggarkan dana bantuan kesehatan pada APBD 2014 sebesar
Rp6 miliar. Ia mengintruksikan para kepala desa untuk mendata warganya
yang tengah mengidap penyakit kronis agar menyampaikannya melalui camat
diwilayah masing-masing untuk diteruskan ke Pemda untuk mendapatkan
bantuan pengobatan gratis ini. Selain pengobatan gratis, Wahid juga
menghimbau masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka hingga
ketingkat SLTA karena biaya pendidikan sudah digratiskan. (Edy)
Pelanggaran Berulang Kena Sanksi Administratif
Ketua Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Hulu Sungai Utara Akhmad Syarwani mengatakan bagi parpol atau
calon legeslatif yang tetap melakukan pelanggaran terkait pembuatan dan
pemasangan alat peraga kampanye yang melanggar Peraturan KPU no 15 tahun
2013 akan direkomendasikan kepada KPU pusat untuk mendapatkan hukuman
berupa sanksi administratif. "Siapa bilang pelanggaran alat peraga
kampanye tidak ada sanksinya, jika dilanggar secara berulang-ulang bisa
saja KPU merekomendasikan untuk mendapatkan sanksi administratif" Ujar
Akhamd Syarwani di Amuntai Jum'at. Pihaknya sudah beberapa kali menerima
rekomendasi dari pihak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) terkait
sejumlah alat peraga kampanye yang masih melanggar ketentuan PKPU dan
sudah menyampaikan kepada parpol atau caleg untuk menurunkan sendiri.
"Kita
beri batas waktu 3 hari untuk menurunkan sendiri alat peraga kampanye,
jika tidak diindahkan maka Paanwaslu bersama aparat gabungan Polres,
satpol PP dan Kesbangpol yang akan menurunkannya" kata Syarwani. Apabila
petugas yang sudah turun tangan menertibkan alat peraga ini, katanya
berarti sudah masuk dalam kategori pelanggaran. Syarwani berharap
setelah terkena penertiban petugas tidak ada lagi pelanggaran alat
peraga kampanye ini karena selain bisa mencoreng citra caleg dan parpol
pengusungnya di mata masyarakat juga bisa kena sanksi administratif.
Meski demikian menurutnya sanksi ini sangat jarang diberikan kepada
caleg atau parpol karena biasanya setelah satu hingga dua kali
penertiban oleh petugas kesadaran para caleg muncul juga untuk menjaga
citranya di mata masyarakat.
"Saya
kira mereka juga khawatir jika terus melanggar peraturan akan berdampak
buruk terhadap citra dirinya selaku caleg dan parpol yang mengusungnya"
tegas Syarwani. Terkait penertiban alat peraga ini, lanjutnya bukan
merupakan kewenangan KPU untuk menertibkan atau memberi sanksi, peran
KPU hanya mengawal peraturan dan menyampaikan rekomendasi terhadap
pelanggaran. Penertiban alat peraga merupakan kewenangan Panwaslu dengan
dibantu aparat gabungan Polres dan Pemerintah Daerah, bahkan pihak
Panwaslu bisa langsung merekomendasikan ke Pihak Kejaksaan apabila
sampai terjadi tindak pidana terkait pemasangan alat peraga kampanye
ini. Berdasarkan laporan penertiban terakhir di 2013 kemaren pihak
panwaslu telah menurunkan sebanyak 69 alat peraga yang terdiri 29
bendera, 23 banner 15 baliho dan 2 spanduk.
Penertiban
dilaksanakan di 6 kecamatan yakni Amuntai Tengah, Banjang, Amuntai
Selatan, Sungai Pandan, Amuntai Utara dan Sungai Tabukan, sedangkan
empat kecamatan lainnya sepert Haur Gading, Babirik, Danau Panggang dan
Paminggir akan menyusul. Alat peraga kampanye yang diturunkan sebanyak
39 buah milik caleg Partai Golongan Karya (Golkar), 26 buah milik caleg
Partai Hanura, 11 buah milik Caleg Partai Gerindra, 8 buah milik caleg
Partai PDI-P, 6 buah milik caleg Partai Nasdem dan 1 buah masing-masing
milik caleg PKS dan Demokrat. (Edy)
Dana Kampanye PDIP Terbesar
Sebanyak 12 Partai Politik
peserta Pemilihan Umum Legeslatif di Kabaupaten Hulu Sungai Utara hingga
batas akhir 27 Desember sudah melaporkan sumbangan dana kampanye kepada
Komisi Pemilihan Umum setempat dan terbesar dimiliki Partai Demokrasi
Indonesia Perjuangan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hulu Sungai
Utara Akhmad Syarwani menginformasikan untuk tahap pertama penyampaian
laporan sumbangan dana kampanye sudah disampaikan kepada pihak KPU yang
kemudian disampaikan secara terbuka oleh KPU melalui surat pengumuman
nomor 266/KPU-Kab-022.435993/XII/2013. Berdasarkan daftar laporan
sumbangan dana kampanye yang dirilis KPU tersebut PDI-P memiliki jumlah
sumbangan dana kampanye terbesar yakni Rp162.600.000 disusul Partai
Kebangkitan Bangsa Rp115.000.000 dan Partai Hanura Rp62.420.000.
Sedangkan
tiga partai politik (parpol) yang melaporkan sumbangan dana kampanye
terkecil yakni Partai Golongan Karya Rp600.000, Partai Keadilan dan
Persatuan Indonesia (PKPI) sebesar Rp3.400.000 dan Partai Gerindra
Rp6.300.000. Namun satu parpol untuk tahap pertama pelaporan sumbangan
dana kampanye yang ternyata masih belum memiliki dana kampanye yakni
Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua KPU HSU menjelaskan untuk
memastikan sumbangan dana kampanye sesuai dengan yang dilaporkan
tersebut nantinya akan ada audit dari pihak Kantor Akuntan Publik pada
25 April - 25 Mei 2014. "Namun dari hasil pelaporan pertama dana
kampanye ini akan dilakukan perbaikan dulu apakah tata cara penyampaian
laporannya sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan KPU, jika belum
kita kembalikan ke Parpol terlebih dahulu untuk diperbaiki" terang
Syarwani.
Syarwani mengharapkan
parpol melaporkan sumbangan dana kampanye dengan jujur dan tidak
melanggar Peraturan KPU dengan menerima sumbangan dari pihak-pihak
tertentu yang tidak diperbolehkan. "Lebih baik sampaikan dengan terbuka
daripada nantinya terkena sanksi" cetusnya. Laporan sumbangan dana
kampanye tahap kedua, lanjunya ditetapkan pada 2 Maret 2014 mendatang
yang disusul laporan akhir 24 April setelah itu akan diaudit oleh pihak
Akuntan Publik. Sedangkan pengumuman hasil audit disampaikaan 4 juni
yang apabila hasil Audit dinyatakan terdapat pelanggaran terhadap
peraturan KPU akan dikenakan sanksi sesuai peraturan hingga
didiskualifikasi dari kepesertaan Pemilu legeslatif. (Edy)
3.282 Pemilih Belum Miliki NIK
Sebanyak 3282 pemilih dari
160.055 daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Hulu Sungai Utara belum
memiliki Nomor induk Kependudukan (NIK) yang harus dibenahi Komisi
Pemilihan Umum (KPU) setempat berkoordinasi dengan Dinas Pencatatan
Sipil. Pembenahan Pemilih yang belum memilki NIK (DPT Invalid)
diharapkan Panwaslu Pusat sudah harus selesai 2 minggu sebelum
pelaksanaan Pemilihan Umum Legeslatif. Ketua KPU Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) Akhmad Syarwani menjelaskan dari persoalan DPT Pemilu
legeslatif (Pileg) yang dibahas ditingkat propinsi dan pusat muncul
temuan adanya data DPT Invalid ini, termasuk DPT kabupaten HSU yang
terdapat 3.282 pemilih yang belum memiliki NIK.
"Kini
kita terus melakukan penyisiran terhadap data DPT Invalid ini dan
berkoordinasi dengan Dinas pencatatan Sipil agar bisa dibuatkan nomor
Induk Kependudukannya" Ujar Syarwani di Kantor KPU Amuntai belum lama
ini. Syarwani menerangkan melalui penyisiran ini KPU sekaligus mendata
ulang DPT Inavlid untuk memastikan apakah penduduk bersangkutan sudah
masuk DPT dan belum memiliki NIK. "Jika memang belum memiliki NIK akan
kita buatkan berita acaranya dan berkoordinasi dengan Dinas Pencatatan
Sipil" katanya. Dengan batas waktu dua minggu sebelum Pemilu, kata
Syarwani pihak KPU akan berupaya menyelesaikan permasalahan DPT Invalid
ini termasuk data pemilih ganda. Selain mengurusi persoalan DPT Invalid,
saat ini KPU Kabupaten HSU juga tengah mempersiapkan kebutuhan logistik
untuk penyelenggaraan Pileg 2014.
Syarwani
menyatakan KPU sudah menerima kiriman logistik berupa perlengkapan
bilik dan kotak suara serta alat pencoblosan surat suara yang kini
disimpan di Gudang Logistik samping kantor KPU HSU. Selanjutnya, imbuh
Syarwani KPU tinggal menunggu kiriman lembar surat suara dari KPU Pusat.
"Kita sudah mengirimkan berita acara terkait data jumlah TPS dan
sebagainya yang diminta KPU Pusat untuk keperluan penyaluran lembar
suara yang dibutuhkan" paparnya. Pengiriman lembar suara, sambungnya
kemungkinan akan tiba di Kabupaten HSU beberapa menjelang pelaksanaan
Pemilu. Hingga Awal januari 2014 ini pihak KPU HSU belum menerima agenda
pertemuan koordinasi, baik ditingkat KPU Propinsi maupun pusat terkait
persiapan pelaksaaan Pileg termasuk persoalan DPT, persiapan logistik
dan lainnya. (Edy)
Sinergikan Pejabat Melalui Musrenbang
Bupati Hulu Sungai Utara Drs H
Abdul Wahid menepati janjinya untuk selalu menghadiri kegiatan
Musyawarah Perencanaan Pembnagunan (Musrenbang) di 10 kecamatan di
wilayahnya untuk mensinergikan aparat pemerintah didaerahnya dalam
menyusun dan merencanakan program pembangunan. Hingga pelaksanaan
Musrenbang di Kecamatan Amuntai Utara, Senin bupati tetap berhadir meski
seyogjanya hanya diminta untuk membuka acara bahkan Kepala Daerah tetap
mengikuti kegiatan Musrenbag hingga berakhir menjelang sore. Mengingat
pentingnya kegiatan Musrenbang ini, Wahid mengaku lebih mendahulukan
menghadiri kegiatan ini daripada agenda dinas lainnya yang sebelumnya
sudah dijadwalkan seperti perjalan dinas ke Jakarta dan Luar daerah
lainnya.
"Semoga melalui musrenbang
ini terjalin sinergi antara pejabat kabupaten dan kecamatan sekaligus
bisa menyerap langsung aspirasi masyarakat disemua kecamatan" Ujar
Wahid. Menurut Wahid, sinergi antara aparatur pemerintahan mulai dari
desa, kelaurahan, kecamatan hingga kabupaten ini sangat dibutuhkan untuk
dapat menyusun program dan kegiatan pembangunan yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat, tepat sasaran dan tidak tumpang tindih. Ia
menginginkan agar antara pejabat kabupaten dan kecamatan sehati dalam
pelaksanaan program pembangunan untuk efektivitas program yang akan
dilaksanakan Selain itu, katanya Pemda berkeinginan agar penyusunan
program pembangunan juga berasal dari aspirasi masyarakat, sedang
pemerintah bersama DPRD hanya bertugas memilah dan mengolah perencanaan
sesuai kemampuan keuangan daerah.
Bupati
HSU menilai kegiatan musrenbang ditingkat desa dan kecamatan ini
memiliki hubungan dengan musrenbang kabupaten sebagai bahan usulan dalam
penyusunan APBD, APBD Propinsi dan APBN. Wahid meminta agar kegiatan
Musrenbang dapat dilaksanakan sesuai jadwal agar sebagian bisa diusulkan
dalam APBD perubahan yang kemungkinan dilaksanakan Juni 2014. Kepala
Daerah juga mengingatkan status Kabupaten HSU yang masih menjadi
satu-satunya kabupaten tertinggal di Kalimantan Selatan yang sangat
membutuhkan bantuan program dan anggaran Pemerintah Pusat. "Saya
instruksikan agar seusai pelaksanaan Musrenbang ditingkat kecamatan ini
seluruh kepala SKPD agar ke Jakarta melakukan lobi untuk mendapatkan
anggaran pusat" katanya. Wahid mengungkapkan jika pada 2014 Pemda HSU
telah mengusulkan berbagai permohonan bantuan ke Pusat dengan total
sebesar Rp300 miliar meski diakuinya jika belum tentu seluruh permohonan
akan dikabulkan pusat. "Kita mengajukan permohonan yang lebih besar
dengan harapan bantuan program pusat yang dikucurkan untuk Kabupaten HSU
lebih besar lagi daripada tahun sebelumnya" ungkapnya. (Edy)
Pelaporan Bedah Rumah Terbaik
Pelaporan Pertanggungjawaban pelaksanaan
program bedah rumah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Kalimantan
Selatan mendapat penilaian terbaik dari Pemerintah pusat melalui
Kementerian Perumahan Rakyat. Mendapat apresiasi yang membanggakan ini
membuat Pemda HSU berencana menambah kuota permohonan bantuan program
serupa untuk 2014 ini sekitar 900 buah rumah dari sekitar 500 rumah yang
semula diusulkan. Bupati HSU Drs H Abdul Wahid mengatakan Pemda HSU
pada 2013 telah mendapat jatah bantuan program bedah rumah sebanyak 534
rumah dimana masing-masing rumah mendapat bantuan sebesar Rp7,5 juta.
Program
ini untuk sementara hanya di arahkan di 12 desa di Kecamatan Amuntai
Utara dan selesai dilaksanakan. "Nah..pelaporan pertanggungjawaban
program di 2013 kemaren ternyata mendapat penilaian positif dari
Kementerian Perumahan Rakyat bahkan menjadi salah satu pelaporan
pertanggungjawaban terbaik se Indonesia" Ujar Wahid di Amuntai Utara,
Senin. Mendapat moment yang bagus ini, lanjut Wahid maka Pemda HSU
memberanikan untuk mengajukan tambahan kuota jumlah rumah untuk
mendapatkan bantuan di 2014 menjadi sekitar 900 rumah yang di usulkan.
Bupati HSU menegaskan Bantuan Program Rumah kemaren sengaja difokuskan
di Kecamatan Amuntai Utara di mana tingkat kemiskinan di wilayah
kecamatan ini masih cukup tinggi.
Selain
itu masih banyak sarana infrastruktur dikecamatan ini yang masih perlu
mendapat perhatian Pemda untuk ditingkatkan guna membantu upaya
pengentasan kemiskinan. "Pada APBD 2014 sebanyak Rp18,4 miliar diarahkan
untuk biaya pembangunan di wilayah Kecamatan Amuntai Utara" terangnya.
Jumlah anggaran ini, katanya termasuk yang cukup tinggi jika dibanding
anggaran kecamatan lain meski jika dibanding jumlah APBD 2014 secara
keseluruhan yang berjumlah sekitar Rp800 miliar terlihat masih kecil.
Wahid yang hadir sekaligus membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) tingkat Kecamatan Amuntai Utara menjelaskan sebagian besar
dana pembangunan kecamatan ini diarahkan untuk pembangunan sarana
infrastruktur karena usulan pembangunan paling banyak merupakan sektor
ini.
"Sejumlah Jembatan Gantung
rencananya akan direhab bahkan diantaranya akan dibangunkan menjadi
jembatan rangka baja" tuturnya. Namun ia meminta masyarakat bersabar,
karena pembangunan sarana infrastruktur terpaksa dibangunkan secara
bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah yang terbatas. Wahid
mencontohkan usulan rehab Jembatan Gantung Kamayahan yang menghubungkan
Desa Kamayahan dengan Desa Teluk Daun terpaksa agak lambat realisasi
pengerjaaannya meski sudah cukup lama diusulkan. "Proyek rehab Jembatan
Kamayahan membutuhkan anggaran yang lebih besar dan saat ini masih tahap
dinegosiasikan dengan Pemerintah Pusat untuk mendapatkan bantuan
anggaran" jelas Wahid. Karena itu, sambungnya Pemda HSU berencana
mengerjakan dulu rehab Jembatan Padang Basar yang juga memerlurkan
perbaikan. (Edy)
Amuntai Utara Dapat Anggaran 18 M
Kecamatan Amutai Utara pada APBD
2014 mendapat jatah anggaran untuk biaya pembangunan dikawasan ini
sebesar Rp18 Miliar lebih yang sebagian besar diperuntukan bagi biaya
pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur. Kawasan kecamatan ini
juga dinilai beruntung karena sejak 2013 mendapat sejumlah program
bantuan pusat seperti program bedah rumah, pembangunan instalasi air
minum dan lainnya. Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Drs H abdul Wahid saat
membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
tingkat Kecamatan Amuntai Utara, Senin mengungkapkan jika anggaran yang
digelontorkan untuk Kecamatan Amuntai Utara pada APBD 2014 ternyata
cukup besar mencapai Rp18 miliar lebih.
Kucuran
anggaran yang cukup besar ini, katanya sebagai respon Pemda HSU bersama
DPRD HSU terhadap banyaknya usulan pembangunan yang disampaikan oleh
masyarakat melalui kegiatan musrenbang dari tingkat desa hingga
kecamatan. Sebanyak 570 usulan kegiatan atau proyek pembangunan
disampaikan kepada pemerintah daerah pada 2013 kemaren, dan sebanyak 294
usulan terkait dengan perbaikan infrasturktur khususnya perbaikan jalan
dan jembatan, sedang bidang ekonomi sebanyak 180 usulan dan sisanya
usulan dibidang sosial budaya. "Pembangunan Infrastruktur akan dilakukan
bertahap bukan berarti pemerintah daerah menganaktirikan yang lain
sebaiknya kita laksanakan dulu sebagian sesuai kondisi keuangan daerah"
Ujar Wahid. Wahid mengakui jika Kabupaten HSU yang masih menyandang
status Daerah Tertinggal sangat membutuhkan bantuan pembiayaan
pembangunan dari Pemerintah Pusat.
Ia
bersyukur sejumlah proyek bantuan pusat seperti program bedah rumah,
pembangunan instalasi air minum (IPA) Baruh Tabing dan sejumlah proyek
PNPM Perdesaan mengarah kewilayah kecamatan ini. Kepala Daerah berharap
lewat pembangunan sarana infrastrukur dapat menunjang aktivitas usaha
masyarakat dan memperlancar roda perekonomian sehingga mampu menekan
angka kemiskinan diwilayah kecamatan Amuntai Utara khususnya. Melalui
kegiatan musrenbang ditingkat kecamatan yang selalu dihadiri kepala
daerah dan pejabat SKPD ini, Wahid berharap dapat mewujudkan sinergitas
antara pimpinan daerah, baik ditingkat kabupaten, kecamatan hingga
perdesaan. "Dengan sinergitas akan mampu menyusun program kerja yang
lebih tajam dan terarah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat"
ucapnya. Wahid menilai kegiatan musrenbang ditingkat kecamatan memiliki
hubungan penting dalam merumuskan hasil musrenbang ditingkat kabupaten
sehingga dapat dimasukan tepat waktu pada saat APBD perubahan mendatang.
(Edy)
Langganan:
Postingan (Atom)