Pelaporan Pertanggungjawaban pelaksanaan
program bedah rumah di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) di Kalimantan
Selatan mendapat penilaian terbaik dari Pemerintah pusat melalui
Kementerian Perumahan Rakyat. Mendapat apresiasi yang membanggakan ini
membuat Pemda HSU berencana menambah kuota permohonan bantuan program
serupa untuk 2014 ini sekitar 900 buah rumah dari sekitar 500 rumah yang
semula diusulkan. Bupati HSU Drs H Abdul Wahid mengatakan Pemda HSU
pada 2013 telah mendapat jatah bantuan program bedah rumah sebanyak 534
rumah dimana masing-masing rumah mendapat bantuan sebesar Rp7,5 juta.
Program
ini untuk sementara hanya di arahkan di 12 desa di Kecamatan Amuntai
Utara dan selesai dilaksanakan. "Nah..pelaporan pertanggungjawaban
program di 2013 kemaren ternyata mendapat penilaian positif dari
Kementerian Perumahan Rakyat bahkan menjadi salah satu pelaporan
pertanggungjawaban terbaik se Indonesia" Ujar Wahid di Amuntai Utara,
Senin. Mendapat moment yang bagus ini, lanjut Wahid maka Pemda HSU
memberanikan untuk mengajukan tambahan kuota jumlah rumah untuk
mendapatkan bantuan di 2014 menjadi sekitar 900 rumah yang di usulkan.
Bupati HSU menegaskan Bantuan Program Rumah kemaren sengaja difokuskan
di Kecamatan Amuntai Utara di mana tingkat kemiskinan di wilayah
kecamatan ini masih cukup tinggi.
Selain
itu masih banyak sarana infrastruktur dikecamatan ini yang masih perlu
mendapat perhatian Pemda untuk ditingkatkan guna membantu upaya
pengentasan kemiskinan. "Pada APBD 2014 sebanyak Rp18,4 miliar diarahkan
untuk biaya pembangunan di wilayah Kecamatan Amuntai Utara" terangnya.
Jumlah anggaran ini, katanya termasuk yang cukup tinggi jika dibanding
anggaran kecamatan lain meski jika dibanding jumlah APBD 2014 secara
keseluruhan yang berjumlah sekitar Rp800 miliar terlihat masih kecil.
Wahid yang hadir sekaligus membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) tingkat Kecamatan Amuntai Utara menjelaskan sebagian besar
dana pembangunan kecamatan ini diarahkan untuk pembangunan sarana
infrastruktur karena usulan pembangunan paling banyak merupakan sektor
ini.
"Sejumlah Jembatan Gantung
rencananya akan direhab bahkan diantaranya akan dibangunkan menjadi
jembatan rangka baja" tuturnya. Namun ia meminta masyarakat bersabar,
karena pembangunan sarana infrastruktur terpaksa dibangunkan secara
bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah yang terbatas. Wahid
mencontohkan usulan rehab Jembatan Gantung Kamayahan yang menghubungkan
Desa Kamayahan dengan Desa Teluk Daun terpaksa agak lambat realisasi
pengerjaaannya meski sudah cukup lama diusulkan. "Proyek rehab Jembatan
Kamayahan membutuhkan anggaran yang lebih besar dan saat ini masih tahap
dinegosiasikan dengan Pemerintah Pusat untuk mendapatkan bantuan
anggaran" jelas Wahid. Karena itu, sambungnya Pemda HSU berencana
mengerjakan dulu rehab Jembatan Padang Basar yang juga memerlurkan
perbaikan. (Edy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar