Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Utara menerima sebanyak 438
proyek pembangunan yang terdiri atas 1308 kegiatan senilai Rp1.7 Triliun
lebih yang dananya bersumber dari APBN, APBD Propinsi dan kabupaten.
Kepala Bappeda Hulu Sungai Utara (HSU) Supomo mengatakan usulan
pembangunan ini di himpun dari hasil kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) di semua kecamatan di HSU sebagai perwujudkan
dari pendekatan "botton up planning" dalam penyusunan rencana
pembangunan daerah. "Usulan ini akan dibahas lebih lanjut di Musrenbang
kabupaten dihadiri semua stakeholder" Ujar Supomo di Amuntai, Selasa
Supomo menerangkan, anggaran APBD HSU 2015 lebih banyak diarahkan untuk
pembangunan ekonomi sedangkan APBD Propinsi Kalsel banyak dialokasikan
untuk pembangunan bidang sosial budaya.
"Kalau
anggaran pusat hampir semuanya diarahkan untuk pembangunan sarana
infrastruktur" katanya. Ia merincikan,untuk sektor pembangunan bidang
ekonomi sebanyak 82 program terdiri 275 usulan dengan nilai anggaran
Rp56,7 M dari dana APBD HSU, Rp 5,7 M dari APBD Propinsi dan Rp11,7 M
dari APBN. Sektor Sosial Budaya diusulkan sebanyak 297 proyek dengan 905
kegiatan dengan anggaran sebesar Rp243,2 M dari APBD HSU, Rp966 M dari
APBD Propinsi dan Rp5,5 M dari APBN. Sedang Pembangunan sarana
Infrastruktur sebanyak 59 program terdiri 128 kegiatan dianggarkan
Rp162,8 M dana APBD HSU, Rp68,8 M dari dana APBD Propinsi dan Rp188,3 M
dari APBN. Seluruh usulan proyek dan kegiatan pembangunan 2015 di bahas
tuntas pada musrenbang kabupaten sebagai upaya menyusun rancangan akhir
Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2015.
Supomo
menjelaskan, dokumen RKPD diperlukan sebagai acuan pembuatan KUA-PPAS
dan dasar bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) serta pedoman bagi SKPD dalam menyusun rencana kerja.
Penyusunan RKPD 2015 ini, lanjutnya juga tidak lepas dari Rancangan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten HSU 2013-2017.
Melalui musrenbang ditingkat kabupaten ini, katanya akan dibahas
permasalahan, isu-isu strategis, prioritas dan sasaran dan pencapaian
kinerja pada 2015. "Tema pembangunan kita sesuaikan dengan tema
pembangunan ditingkat nasional dan propinsi yang menekankan pada
peningkatan IPM" imbuhnya. Bupati HSU Drs H Abdul Wahid mengakuinya
daerahnya masih berstatus daerah tertinggal dengan indikator kemiskinan,
terbatasnya sarana infrastuktur dan minimnya sumber daya alam.
Untuk
itu Ia meminta melalui musrenbang dapat disusun rencana pembangunan
yang lebih efesiens dari segi penyusunan anggaran dan efektivitas pada
pelaksanaan kegiatan dengan penajaman target sehingga tujuan pembangunan
bisa tercapai. Kepala Bappeda Propinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)
Muhammad Jasran yang hadir pada Musrenbang di Kabupaten HSU berharap
pada periode ketiga pelaksanaan RPJMD 2013-2017 tujuan pembangunan di
HSU sebesar 50 persen sudah tercapai. Sehingga, sambungnya periode
berikutnya hingga 2017 Pemda HSU bisa memfokuskan upaya mempertahankan
dan meningkatkan capaian pembangunan yang sudah dilakukan.
Jasran
juga menyarankan di tahun berikutnya jadwal pelaksanaan musrenbang di
Kabupaten/ kota bisa dipercepat sebelum pelaksanaan rapat kerja teknis
pimpinan lembaga di kementerian. "Kalau musrenbang belum selesai
sementara rakernis di kementerian sudah dimulai lalu rancangan
pembangunan apa yang bisa kita ajukan ke sana" Kata Jasran. (Edy)