Kamis, 06 Maret 2014

Setahun Tiga Kali Terendam Banjir

Masyarakat Desa Sungai Karias meminta Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan peninggian dan pengaspalan badan jalan desa yang selama 3 tahun terakhir mulai mengalami kerusakan dan berlobang akibat selalu tergenang banjir. Kondisi jalan yang oleh warga disebut jalan pintu air ini sebagian besar bahan aspalnya sudah hilang bahkan sebagian lagi berlobang-lobang sehingga cukup membahayakan pengguna jalan yang melewatinya. Kepala Desa Sungai Karias Muhammad Jayan mengutarakan jika keberadaan jalan pintu air ini cukup penting karena menjadi salah satu jalan alternatif warga desa di Kecamatan Banjang yang ingin menuju ke Kota Amuntai seperti Desa Karias dalam, Rantau Bujur dan Desa Bahadangan.
"Masyarakat sering melewati jalan ini khususnya untuk membawa hasil pertanian dan peternakan ke Pasar Amuntai" Ujar Jayan yang ditemui Rabu. Jayan menerangkan rusaknya badan jalan pintu air ini disebabkan tergerus banjir yang selalu menggenangi kawasan desa itu setiap tahunnya. Bahkan, terangnya banjir menggenangi wilayah desa mereka tiga kali dalam satu tahun akibat meluapnya Sungai Balangan yang masuk ke wilayah mereka melalui sebuah sungai kecil yang dekat dengan badan jalan. "Apalagi kalau pintu air yang ada di tutup bisa dipastikan wilayah desa Sungai Karias ini akan tergenang banjir" tandasnya. Ia menambahkan, terakhir perbaikan terhadap badan jalan oleh Pemda HSU dilakukan pada 2004 silam dan pemeliharaan dilakukan setiap tahunnya.
Namun, lanjut Jayan pemeliharaan badan jalan mulai agak berkurang dalam 3 tahun terakhir sehingga kerusakan yang terjadi semakin parah. Masyarakat, katanya sangat berharap agar Pemda bisa kembali melakukan peninggian badan jalan agar tidak lagi tergenang banjir. "Kalau bisa diuruk sirtu atau di aspal supaya tidak mudah tergerus banjir lagi" pintanya. Bupati HSU Drs Abdul wahid yang mendapat laporan kerusakan jalan ini segera meninjau lokasi untuk melihat langsung kondisi jalan dan mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menganggarkan perbaikannya. Kepala Bidang Bina marga Dinas PU Agus Susiawanto memaparkan pihaknya akan menganggarkan untuk peninggian dan pengaspalan badan jalan pintu air dengan nilai pagu Rp500 juta.
"Jika masih kurang akan kita anggarkan lagi pada APBD perubahan sesuai intruksi bupati" terangnya. Agus mengakui jika perbaikan jalan pitu air di Desa Sungai Karias sudah cukup lama dan setiap tahun hanya dianggarkan untuk biaya pemeliharaan melalui anggaran penanggulangan darurat. Pemeliharaan hanya dilakukan di titik-titik kerusakan paling parah akibat genangan banjir. Peninggian badan jalan setinggi akan dilakukan sepanjang 1,5 km dengan ketebalan 40 cm sesuai tinggi air yang sering merendam badan jalan. Ia menjelaskan keberadaan pintu air di Kecamatan Banjang terpaksa ditutup atas permintaan petani untuk mengatur debit air agar tidak merusak tanaman padi saat air Sungai Balangan meluap meski berakibat terendamnya sejumlah kawasan pemukiman penduduk termasuk di Desa Sungai Karias. Semula, jelas Agus tidak ada ruas badan jalan pintu air di desa tersebut melainkan hanya berupa tanggul karena lambat-laun pemukiman warga terus bertambah disepanjang aliran tanggul kemudian dibangunkan badan jalan. Selain peninggian badan jalan pintu air tersebut tahun ini pula Dinas PU akan melanjutkan pengaspalan jalan di Desa Sungai Bahadangan yang masih berada di wilayah Kecamatan Banjang senilai Rp98 juta lebih. (Edy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar