Staf Ahli Bidang Ideologi Politik
Markas Besar (Mabes) TNI-AD Brigjen Supartodi meminta agar netralitas
TNI pada pemilihan umum legeslatif (Pileg) jangan sampai dinodai oleh
pihak mana pun karena oknum TNI yang tidak netral akan dipecat dari TNI.
"Jangan Iming-imingi TNI kasihan mereka karena jika terbukti akan
dipecat dari TNI" Ujar Supartodi di Amuntai, Rabu. Supartodi menegaskan
sesuai kebijakan Panglima TNI maka akan memecat anggota satuannya yang
terlibat ikut kampanye maka menghimbau kepada semua pihak untuk
bersama-sama menjaga netralitas TNI karena perannya sebagai abdi negara,
abdi masyarakat yang bertugas menjaga keamanan.
Ia
berharap TNI, Polri dan KPU menggalang kerjasama dan koordinasi untuk
menjaga keamanan pelaksanaan pemilu diantaranya juga mengamankan agar
distribusi logistik bisa sampai ke desa-desa dan Tempat Pemungutan Suara
(TPS). Supartodi yang memimpin rombongan tim ahli ideologi politik dari
Mabes TNI-AB berkunjungi di Kota Amuntai menyarankan aparat keamanan
untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada Pileg
April 2014 nanti. Antisipasi ini, katanya agar aparat TNI maupun Polri
dapat mempersiapkan strategi penanganan keamanan dengan berkoordinasi
dengan KPU dan Panwaslu setempat agar tidak memunculkan konflik yang
lebih besar. Kehadiran Staf Ahli dari Mabes TNI-AD ini disambut Wakil
Bupati H Husairi Abdi, Unsur Muspida, Ketua KPU, Panwas dan sejumlah
pejabat Pemda HSU dan menggelar ramah tamah di Mess Negara Amuntai.
Melihat
situasi kamtibmas di Kalimantan Selatan yang cukup kondusif dibanding
daerah lain, Supartodi optimis penyelengaraan Pemilu di Kalsel termasuk
di Kabupaten HSU bisa terlaksana dengan baik. "Dalam hal situasi
keamanan, Kalsel mungkin bisa menjadi menjadi contoh" katanya. Pada
kunjungannya kebebrapa kota di Kalsel ini tim ahli ideologi politik
TNI-AD ini selain ingin mengetahui situasi kamtibmas jelang
peneyelenggaraan Pileg 2014 dengan bertemu dengan aparat Pemda, keamanan
dan pihak penyelenggara pemilu juga melakukan sharing untuk menerima
masukan dari daerah terkait pelaksanaan pemilu. Ketua Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kabupaten HSU Akhmad Syarwani memaparkan kesiapan
penyelenggaraan Pileg pada 9 April nanti mengingat kebutuhaan logistik
sudah 95 persen tercukupi dan Data Pemilih Tetap (DPT) In Valid sudah
dituntaskan.
Pihak KPU sejak awal
2014 juga merekrut tenaga relawan demokrasi untuk memberikan pendidikan
politik dan sosialisasi ke tengah masyarakat guna menekan kemungkinan
meningkatkan angka golongan putih (golput) khususnya dikalangan pemilih
pemula di HSU. Sementara itu, pihak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
juga memaparkan upaya pengawasan yang sudah dilaksanakan khususnya
menertibkan pelanggaran Alat Peraga Kampanye (APK) yang dinilainya masih
lemah dari segi penerapan sanksi. Ketua Panwaslu HSU Syardani
menyayangkan Peraturan KPU (PKPU) yang kurang memberikan sanksi terhadap
pemasangan APK sehingga pelanggaran selalu berulang. "Karena tidak ada
sanksinya maka tidak menimbulkan efek jera" tuturnya. Meski demikian,
pelanggaran pemasangan APK ini katanyaa belum sampai memunculkan konflik
ditengah masyarakat, namun kedepan ia tidak menjamin situasi kondisif
bisa dipertahankan jika tidak ada tindakan yang tegas terhadap
pelanggaran. (Edy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar