Rabu, 05 Maret 2014

Caleg Banyak Terima Masukan Infrastruktur

Calon Legeslatif di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) banyak menerima aspirasi dari masyarakat agar fokus memperjuangkan perbaikan sarana infrastuktur jika mereka terplih pada pemilu legeslatif April mendatang. Selain masih banyaknya sarana Infrastruktur yang harus dibenahi, anggota dewan diharapkan bisa memperjuangkan anggaran yang lebih besar dari propinsi maupun pusat. H Hormansyah Caleg DPRD Kalsel Dapil 5 yang meliputi HSU,Balangan dan Tabalong melihat anggaran dari propinsi bagi pembangunan sarana infrasturktur di kabupaten HSU misalnya masih sangat minim. Hormansyah yang sudah dua periode menjabat Anggota DPRD HSU ini berharap anggaran perbaikan infrastruktur untuk kabupaten HSU lebih ditingkatkan mengingat masih cukup banyak sarana jalan diwilayah ini khususnya di pedesaan mengalami rusak ringan hingga berat.
"Jika dibanding kabupaten lainnya, anggaran propinsi untuk HSU masih cukup minim" Ujar Hormansyah ketika ditemui di Amuntai, Selasa. Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, anggaran APBD untuk perbaikan infrastruktur terbilang minim jika dibandingkan tuntutan yang masuk dari masyarakat. Apalagi, lanjutnya Kabupaten HSU hingga saat ini masih menyandang status sebagai kabupaten tertinggal karena minim sumber daya alam. Alasan itu pula yang melandasinya mencalonkan diri menjadi caleg DPRD Kalimantan Selatan untuk memperjuangkan anggaran yang lebih besar bagi daerahnya. Dominannya aspirasi perbaikan sarana infrasturktur ini juga diakui caleg DPRD HSU dari Partai Bulan Bintang (PBB) Gazali Rahman.
Mengaku bermodal minim untuk maju mencaleg, mantan karyawan Perusahaan Daerah Karya Agung ini mengaku banyak menerima aspirasi dari kegiatan blusukannya bertemu dengan konstituennya di warung dan mushola. "Hampir 50 persen aspirasi yang disampaikan warga terkait perbaikan infrastruktur" kata Gazali. Gazali yang hingga kini masih aktif menjadi wartawan tabloid nasional ini mengemukakan masyarakat mendambakan anggota legeslatif mendatang lebih amanah dan aspiratif. Bahkan, katanya masyarakat di daerah pemilihan (dapil) I meliputi Kecamatan Amuntai Tengah dan Kecamatan Banjang yang ditemuinya selama kegiatan sosialisasi tidak mempersoalkan kegiataan studi banding yang dikerap dilakukan anggota DPRD asal benar-benar diterapkan bagi kemajuan daerah.
Gazali menghimbau masyarakat untuk tidak tergoda praktek politik uang (money politic) karena masyarakat sendiri yang menanggung kerugiannya hingga lima tahun mendatang. "Masyarakat sudah berpengalaman terhadap calon-calon yang suka membagi-bagikan uang biasanya kurang amanah apabila sudah terpilih karena merasa sudah membeli suara rakyat sehingga tidak peduli lagi kepada konstituennya" tuturnya. Kini, kata Gazali masyarakat mengambil sikap akan menerima pemberian uang dari caleg namun tidak memilihnya pada Pemilu nanti. (Edy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar