Bupati Hulu Sungai Utara (HSU)
Drs H Abdul Wahid menepati janjinya untuk bisa menghadiri seluruh
kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di 13
kecamatan, bahkan Musrenbang di Kecamatan Babirik, Paminggir dan Danau
Panggang ditunda jadwalnya agar Bupati bisa turut berhadir karena
bentrokan dengan agenda kerja diluar daerah yang tidak bisa diwakilkan
kepada stafnya. Saat menghadiri sekaligus membuka musrenbang terakhir di
tingkat kecamatan yang di Danau Panggang, Kamis, Wahid menginformasikan
selama kurun kepemimpinannya Kabupaten HSU berhasil memperoleh bantuan
anggaran pusat total sebesar Rp118 miliar. Bantuan ini ditargetkan bisa
meningkat di 2015 mendatang mencapai Rp200 miliar.
Besarnya
kucuran dana menggelontor dari berbagai Kementerian ini menjadi
keberuntungan sekaligus tantangan bagi segenap jajaran Pemerintah Daerah
(Pemda) HSU agar bisa mengelolanya dengan baik. Bupati HSU Drs H Abdul
Wahid meminta seluruh SKPD agar mampu memanfaatkan dan mengelola dana
bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Jangan bangga
memperoleh dana besar karena jika salah menggunakannya bisa berakhir di
penjara" Ujar Wahid membuka Musrenbang di Danau Panggang, Kamis. Meski
demikian Wahid juga memotivasi jajarannya apabila anggaran bantuan pusat
mampu digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk teknis
pelaksanannya dengan pelaporan pertanggungjawaban yang akuntabel maka
akan meningkatkan kepercayaan pemerintah pusat dan kemungkinan
meningkatnya jumlah bantuan anggaran tahun mendatang.
Keuntungan
ini sudah diraih Pemda HSU yang memperoleh tambahan kouta proyek bedah
rumah dari pemerintah pusat karena di nilai berhasil merealisasikan
bantuan sebelumnya. "Pelaporan pelaksaan proyek itu dinilai terbaik oleh
pusat sehingga kemungkinan kouta bedah rumah berikutnya akan dinaikan"
kata Wahid. Dengan bantuan anggaran pusat itu diantaranya Pemda bisa
menyediakan anggaran untuk operasional Rumah Sakit Pamabalah Batung
Amuntai senilai Rp14 miliar. Dengan bantuan pusat itu Pemda HSU sudah
mampu menggratiskan biaya perawatan bahkan biaya berobat bagi seluruh
masyarakatnya yang sudah terdaftar dalam Kartu Sehat Amuntai. Pemda HSU
juga telah menaikan insentif persalinan bagi para bidan dari Rp275 ribu
menjadi Rp600 ribu per tiap persalinan.
Kenaikan
insentif ini diharapkan mampu menekan tingginya angka kematian ibu dan
bayi di HSU yang saat ini berada diperingkat ke-8 dibanding kabupaten
lainnya di Kalimantan Selatan. kesempatan menghadiri mUsrenbang di 3
kecamatan, Babirik, Paminggir dan Danau panggan itu Wahid juga kembali
menegaskan tekad pemerintah untuk meneruskan Proyek perkebunan sawit
oleh PT Hasnur Jaya Lestari (PT.HJL) seluas 10 hektar di Wilayah
Kecamatan Babirik, Danau Panggang dan Paminggir yang kini tinggal
menunggu proses pengalihan status lahan di Kementerian Kehutanan
(Kemenhut). Apabila ijin sudah didapatlan maka proyek sawit yang sempat
mendapatkan penentangan sebagian warga dari tiga kecamatan itu akan
segera mulai pengerjaannya secara bertahap mulai tahun ini.
Bupati
Hulu Sungai Utara (HSU) Drs H Abdul Wahid meminta masyarakat untuk
turut mengawasi pelaksanaan proyek sawit oleh PT HJL ini agar jangan
sampai merugikan masyarakat. "Akan kita upayakan sebaik mungkin agar apa
yang dikhawatirkan masyarakat terkait adanya proyek ini tidak akan
terjadi" Ujarnya. Masyarakat yang masih ragu terhadap keuntungan
perkebunan sawit ini Pemda HSU bersedia memfasilitasi mereka untuk
mengunjungi langsung perkebunan sawit di Kabupaten Tapin. Wahid juga
kembali menegaskan bahwa habitat ikan, kerbau rawa, ternak itik tidak
akan terganggu dengan kehadiran perkebunan sawit ini karena telah
menjadi tanggung jawab perusahaan untuk turut menjaga ekosistem sekitar
perkebunan. (Edy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar