Rabu, 05 Maret 2014

Rehab Sarana Candi Agung

Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata tahun ini akan merehab sejumlah sarana dan prasarana di kawasan objek wisata Candi Agung untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke situs bersejarah ini. Rehab yang dilakukan meliputi lokasi parkir, warung souvenir, museum dan sejumlah benda bersejarah yang ada di komplek situs candi yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) HSU Syahrul Rakhmadi menuturkan anggaran untuk rehabilitasi sarana dan prasarana objek wisata Candi Agung ini telah dianggarkan pada APBD 2014 sebesar Rp1 miliar. "Semoga perbaikan sarana dan prasarana ini dapat semakin meningkatkan kunjungan wisatawan" Ujar Syahrul ketika ditemui di Amuntai, Selasa.
Berdasarkan data Dispopar HSU, Situs Candi Agung yang terletak di Desa Sungai Malang ini merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal. Bersama objek wisata kerajinan dan kerbau rawa, Objek wisata Candi Agung yang merupakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa Abad ke-13 ini sudah lama dimasukan dalam agenda tour wisata di Kalimantan Selatan. Dispopar HSU mulai membenahi sejumlah objek wisata yang menjadi andalan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik aupun manca negara ke daerah berkawasan rawa ini. Selain sarana objek wisata Candi Agung juga dilakukan rehab di dua lokasi wisata religi yakni Mesjid Tua di Kecamatan Haur Gading dan Mesjid Jami Di Desa Pandulangan.
Berdasarkan laporan dari warga dan peninjauan langsung ke objek-objek wisata religi ini, Dispopar menilai perlu dilakukan rehabilitasi untuk mencegah kerusakan vital terhadap objek-objek wisata ini. Syahrul juga mengatakan upaya rehabitasi sejumlah objek wisata ini guna memaksimalkan potensi wisata daerah untuk meningkatkan pendapatan dan menggerakan ekonomi masyarakat. Kebijakan disektor pariwisata ini, lanjutnya dalam rangka mendukung kebijakan Pemda HSU yang ingin meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor jasa dan perdagangan. "Semoga nantinya sektor pariwisata ini juga mampu menggerakan sektor jasa dan perdagangan" imbuhnya. Pihak Dispopar juga optimis untuk mulai mengembangkan sektor pariwisata diantaranya karena dukungan dari Bupati HSU yang merestui dihidupkannya kembali salah satu objek wisata unggulan yakni objek wisata Lomba Kerbau Rawa di Kecamatan Danau Panggang.
Selain itu keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dibidang pariwisata yang telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Darwis) turut memotivasi Dispopar melakukan pembenahan dibidang pariwisata. Keberadaan Darwis yang telah ada dikawasan Candi Agung, Wisata Mesjid Sungai Banar dan Lokasi Pembibitan Itik Alabio di Desa Mamar didorong untuk ikut mendukung keberadaan objek wisata yang ada dengan mengadakan suatu kegiatan atau usaha terkait sektor wisata seperti berjualan souvenir dan sebagainya. Selain itu, salah satu sektor terkait pembangunan bidang pariwisata yang juga dilirik Pemda HSU adalah keberadaan wirausaha kreatif yang bisa mendukung peningkatan sektor pariwisata.
Berdasarkan data Dispopar HSU terdapat sebanyak 56 usaha ekonomi kreatif yang perlu mendapat pembinaan untuk menunjang kebijakan kepariwisataan. Syahrul menambahkan aspek perijinan usaha kreatif ini juga berdampak meningkatkan retribusi dan pajak daerah. Bekerja sama dengan pihak Dinas Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan pada 2014 ini Dispopar akan melaksanakan seleksi, rekrutmen dan perjanjian kontrak dengan sejumlah usaha kreatif agar bisa dibina dan dikembangkan lebih lanjut dalam mendukung sektor pariwisata daerah. "Promosi dan peningkatan SDM para pemandu wisatawan juga menjadi program kerja Dispopar tahun ini" kata Syahrul. (Edy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar