Amuntai (20/3) - Bupati HSU Drs H Abdul
Wahid menyaksikan penyerahan berbagai dana bantuan program CSR oleh
General Manajer PT Adaro Rizki Dartaman kepada sejumlah pejabat, tokoh
masyarakat dan lembaga masyarakat, seiring peresmian Posyandu
terintegrasi di Desa paminggir, Kamis (20/3) diantaranya dana bina desa,
bina kecamatan, dana pembangunan lapangan sekolah, bantuan untuk
pemadam kebakaran, posyandu dan lainnya. Pemda HSU berharap pada bantuan
CSR selanjutnya PT Adaro bisa memberikan bantuan unit ambulance yang
sangat didambakan oleh masyarakat kecamatan paminggir. (Eddy/Humas)
Selasa, 25 Maret 2014
Resmikan Posyandu Paminggir
Amuntai (20/3) - Ketua PKK HSU Dra Hj
Anisah Rasyidah melakukan pemotongan pita peresmian penggunaan Posyandu
Terintegrasi di Desa Paminggir yang untuk ke tiga kalinya dibangun oleh
PT Adaro bersama mitra kerja di wilayah Kecamatan Paminggir. Sebelumnya
posyandu serupa juga sudah dibangun Adaro melalui dana CSR di Desa
Ambahai dan Palbatu dan mulai tahun ini kembali akan dibangun di Desa
Paminggir Seberang. Posyandu Terintegrasi memadukan layanan posyandu
dengan posyandu lansia, pendidikan PAUD dan layanan kesehatan dasar
lainnya. (Eddy/Humas)
Adaro Kembali Bangun Posyandu Terintegrasi Di Paminggir
PT Adaro Indonesia kembali
membangun satu buah unit layanan posyandu yang terintegrasi dengan
pelayanan posyandu lansia, pendidikan Anak Usia Dini dan layanan
kesehatan dasar lainnya di Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai
Utara. Pembangunan Posyandu terintegrasi ini untuk yang ketiga kalinya
dilakukan oleh perusahaan batu bara asal Australia tersebut di wilayah
Kecamatan tersebut. Sebelumnya, posyandu ini juga dibangun di Desa
Ambahai dan Palbatu bahkan rencananya untuk tahun ini mulai dibangun
lagi di Desa Paminggir seberang untuk yang keempat kalinya. Pembangunan
dilakukan melalui program CSR PT Adaro bersama mitra kerjanya sebagai
bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat yang berada di wilayah
operasional perusahaan.
Bantuan
program CSR untuk Kecamatan Paminggir tidak hanya berupa pembangunan
posyandu terintegrasi ini melainkan juga bantuan lainnya yang diserahkan
secara simbolis pada peresmian posyandu terintegrasi di Desa Paminggir,
Kamis. General Manager PT Adaro Rizki Dartaman mengatakan PT adaro juga
memberikan bantuan program CSR berupa bantuan 1 unit speadboat untuk
KIBBLA, bantuan tempat ibadah, pembangunan sarana infrastukur
pendidikan, bina desa dan alat peraga edukasi untuk PAUD di Paminggir
dan Danau Panggang. Bantuan berupa bina kecamatan di Kabupaten HSU dan
bantuan peralatan untuk Barisan Pemadam Kebakaran Bomba di Amuntai juga
turut diserahkan general PT Adaro pada kesemapatan peresmian di
Paminggir. Ia merincikan, bantuan pembangunan posyandu di Kecamatan
Paminngir sebesar Rp275 juta, Bantuan bina desa Rp825 juta, bantuan
mesjid Rp35 juta, membangun halaman sekolah SMAN 1 Paminggir dan SDN
Paminggir seberang Rp121 juta dan bantuan alat peraga edukasi untuk 6
desa di Paminggir dan 2 desa di Danau Panggang Rp72 juta.
Bantuan
Program Bina Kecamatan di Kabupaten HSU senilai Rp325 juta dan untuk
peralatan BPK Bomba Amuntai Rp40 juta. Rizki berharap bertambahnya
fasilitas posyandu terintegrasi ini dapat membantu meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat khususnya di Kecamatan Paminggir. Posyandu di Desa
Paminggir ini, papar Rizki diberi nama Posyandu "Pupuntin" yakni salah
satu jenis nama ikan yang cukup dikenal masyarakat paminggir dan dua
posyandu terintegrasi yang dibangun sebelumnya di Ambahai dan Sapala
juga diberi nama beberapa jenis nama ikan, menggambarkan fasilitas
kesehatan yang berada di kawasan perairan. Seiring peresmian posyandu,
juga dilaksanakan kegiatan bhakti sosial yakni pengobatan gratis bagi
lansia dan khittan massal. Keberadaan Kantor koramil Kecamatan Paminggir
yang bersebelahan dengan bangunan posyandu sangat membantu sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan bhakti sosial tersebut.
Salah
seorang kader posyandu mengutarakan jika sebelum bangunan posyandu
terintegrasi didirikan kegiatan posyandu dilaksanakan di teras rumah
kepala desa atau dirumah warga. Ia memaparkan jika jumlah balita yang
dibawa ke posyandu mencapai sekitar 100 balita, sedang murid PAUD
mencapai 15 anak yang sudah mendaftar. "Para Lansia yang dilayani
melalui posyandu lansia juga cukup banyak" imbuhnya. Kegiatan posyandu
lansia yang dilaksanakan satu kali dalam sebulan ini juga dilakukan di
Posyandu Terintegrasi tersebut dengan memberikan layanan cek kesehatan,
pengobatan dan lainnya. Pihak Adaro menginformasikan jika para kader
diajarkan agar bisa mandiri dalam mengelola kegiatan Posyandu tersebut
dengan memberikan pelatihan dan modal usaha kecil. diantaranya dengan
mengelola usaha kue kering dan sulaman bordir. Bupati HSU Drs Abdul
Wahid menyambut gembira adanya peran serta dan bantuan program CSR PT
Adaro, khususnya dalam peningkatan layanan bidang kesehatan.
Wahid
menerangkan jika tantangan pembangunan sektor kesehatan masih
berhadapan dengan masalah tingginya angka kematian ibu dan balita
apalagi di Kecamatan paminggir yang cukup terpencil. "Adanya sarana
posyandu terintegrasi diwialayah terpencil semacam ini jelas akan sangat
membantu dalam menanggulangi masalah kesehatan di kawasan ini"
tandasnya. Bupati juga berharap kedepan PT Adaro melalui program CSR
juga bisa memberikan bantuan sarana ambulance di Kecamatan Danau
Panggang, khususnya untuk membantu masyarakat paminggir yang seringkali
masih mengeluhkan kurangnya sarana ambulance. "Masyarakat masih
mengeluhkan kesulitan membawa pasien dari danau panggang ke Kota Amuntai
karena kurangnya fasilitas ambulance" kata bupati. (Edy)
Minggu, 23 Maret 2014
Inkado HSU Gelar Latihan Gabungan
Amuntai. Sebanyak 150 orang
karateka Inkado mengikuti latihan gabungan inkado yang digelar oleh
koordinator Cabang Hulu Sungai Utara. Latihan gabungan sekaligus perdana
ini dipusatkan di Halaman Polres HSU Minggu. 23/3. Ranting Inkado yang
mengikuti latihan gabungan adalah SMA 2 Amuntai, MAN, Amuntai, Amuntai
Selatan, Amuntai Utara dan Danau Panggang. Sebelumnya latihan gabungan
ini diawali dengan long murch yang melewati jalan Abdul Azis, Alamatan,
Kebun Sari, Palampitan dan berakhir di Mapolres HSU. Lukmanul Hakim (19)
salah satu karateka yang mengikuti latihan mengatakan sangat senang
dirinya bergabung dengan Inkado HSU, pasalnya belajar beladiri atau
karate adalah memang hobinya. Lukman mengakui setelah satu bulan
mengikuti latihan Inkado banyak perubahan yang telah dirasakan seperti
badan terasa sehat. Masih menurut Lukman bahwa tujuan mengikuti Inkado
juga dalam rangka ingin meraih prestasi melalui jalur Inkado. Sementara
Ketua Koordinator Cabang Inkado HSU Adi Lesmana, S.Sos, M.Si
mengutarakan rasa syukur dan senangnya karena banyaknya anak-anak HSU
yang tergabung dengan Inkado, Menurut Adi Lesmana saat ini Anggota
Inkado HSU mencapai lebih kurang 200 orang, sementara yang hadir pada
latihan saat ini hanya 150 orang, sementara pelatih/Sinpai yang ada
adalah 9 orang. Masih menurut Adi Lesmana, diantara Prestasi yang sudah
perna diraiah adalah Medali Perunggu pada Porprov ke XIII Kalsel.
Sekedar diketahui, bahwa latihan untuk Inkado digelar 3 kali dalam satu
minggu yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu. Sedangkan untuk kenaikan tingkat
dilaksanakan tiga kali dalam Setahun, dan untuk penerimaan Anggota baru
dilakukan dua kali dalam setahun. (Ahim).
Inkado HSU Gelar Latihan Bersama
Amuntai-Sebanyak lebih kurang 250
orang karateka Inkado mengikuti latihan bersama inkado yang digelar
oleh koordinator Cabang Hulu Sungai Utara. Latihan bersama sekaligus
latihan perdana ini dipusatkan di Halaman Polres HSU Minggu. (23/3) Doko
dan Ranting Karate Inkado yang mengikuti latihan bersama terdiri dari
Dojo Polres HSU, Dojo SMAN 2 Amuntai, Dojo MAN 1 Amuntai, Ranting
Amuntai Utara, Ranting Amuntai Selatan, Ranting Danau Panggang. Sebelum
latihan bersama ini diawali dengan long mars yang melewati jalan Abdul
Azis, Alamatan, Kebun Sari, Palampitan dan berakhir di Mapolres HSU.
Lukmanul Hakim (19) salah satu karateka yang mengikuti latihan
mengatakan sangat senang dirinya bergabung dengan Inkado HSU, pasalnya
belajar beladiri atau karate adalah memang hobinya. Lukman mengakui
setelah satu bulan mengikuti latihan Inkado banyak perubahan yang telah
dirasakan seperti badan terasa sehat. Masih menurut Lukman bahwa tujuan
mengikuti Inkado juga dalam rangka ingin meraih prestasi melalui jalur
Inkado. Sementara Ketua Koordinator Cabang Karate Inkado HSU Adi
Lesmana, S.Sos, M.Si mengutarakan rasa syukur dan senangnya karena
banyaknya anak-anak HSU yang tergabung dengan Inkado, Menurut Adi
Lesmana saat ini Anggota Karate Inkado HSU mencapai lebih kurang 500
orang, sedangkan yang aktif latihan lebih kurang 350 orang sementara
yang hadir pada latihan saat ini hanya sekitar 250 orang yang merupakan
karateka-karateka baru bersama para pelatih/Senpai masing-masing yaitu
sebanyak 12 orang.
Masih menurut Adi
Lesmana, Inkado HSU akan lebih mengintensifkan latihan dan mencari
bibit-bibit atlet yang potensial untuk dikembangkan pada masa yang akan
datang, sementara prestasi yang diraih pada porprop ke XIII Kalsel tahun
2013 adalah Medali Perunggu pada beregu putra. Kedepannya menurut Adi,
para atlet ini akan di spesialisasikan dan diberikan pelatihan khusus
secara rutin agar dapat berprestasi dgn lebih baik lagi. Permasalahan
yang di hadapi dalam pembinaan atlet karate di HSU menurut Adi adalah
karena rata-rata mereka mulai matang sebagai atlet berprestasi di
tingkat SLTA kemudian melanjutkan kuliah ke kota-kota besar di provinsi
maupun luar provinsi kalimantan Selatan hingga prestasi mereka akan
diraih di luar kab. HSU. Sekedar diketahui, bahwa latihan untuk Inkado
HSU digelar 3 kali dalam satu minggu yaitu Selasa, Kamis dan Sabtu.
Sedangkan untuk kenaikan tingkat dan pertandingan antar dojo dan ranting
dilaksanakan tiga kali dalam Setahun, dan untuk penerimaan Anggota baru
dilakukan dua kali dalam setahun. Sedangkan latihan khusus untuk sabuk
hitam dilaksanakan setiap minggu ke II dan IV setiap bulan yang dikuti
semua keluarga besar sabuk hitam dan karateka senior dari berbagai
perguruan karate yang ada di HSU yang bernaung dibawah bendera Forki
HSU yang tujuannya menurut Adi yang juga ketua Forki Kabupaten HSU ini
adalah untuk memperat silaturrahmi dan kekeluargaan diantara para
karateka di berbagai perguruan yang ada di Kabupaten HSU.
Kamis, 20 Maret 2014
Surat Suara Rusak 5259 Lembar
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Hulu Sungai Utara menemukan sebanyak 5.259 surat suara rusak dari total
663.752 surat suara dari alokasi kirim pihak percetakan. Surat suara
yang rusak antara lain disebabkan kondisi surat suara sobek, ditemukan
bercak tinta pada kertas dan kertas mengkerut di duga akibat proses
pelipatan di percetakan. Komisioner KPU Kabupaten HSU Divisi Logistik
Vivi Suprihati melalui siaran rilis Selasa (18/3) di Amuntai
mengungkapkan jika sebagian besar surat suara rusak karena terdapat
bercak tinta di dalam kolom caleg atau parpol yang dikhawatirkan
nantinya akan mempengaruhi pemilih saat pencoblosan sehingga harus
disingkirkan.
"Paling banyak surat
suara rusak karena adanya bercak tinta pada kertas" Ujar Vivi Suprihati.
Surat suara yang rusak, terangnya paling banyak ditemukan pada DPR dan
DPRD Kabupaten untuk Daerah Pemilihan (Dapil) I masing-masing sebanyak
1.119 surat suara. Selain surat suara rusak, KPU HSU juga masih
kekurangan sebanyak 9.860 surat suara diantaranya disebabkan adanya
surat suara yang salah kirim yang seharusnya untuk kabupaten lain
sebanyak 2.798 surat suara. Surat suara yang salah kirim ke HSU yakni
untuk Dapil 1 Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyal 1.619 surat
suara, Dapil 3 Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 1.079 surat
suara dan Dapil 4 Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) sebanyak 100 surat
suara. "Kita sudah sampaikan ke masing-masing kabupaten mengenai surat
suara yang salah kirim serta melaporkannya ke KPU propinsi dan pusat"
terang Vivi.
Surat suara yang salah
kirim tersebut, lanjut Vivi saat ini masih di simpan di Gudang Logistik
milik KPU dan Rabu besok (19/3) rencananya pihak KPU Kabupaten HST yang
pertama mengambilnya. Semua kekurangan surat suara, lanjut Vivi lagi
sudah disampaikan ke KPU pusat baik dalam bentuk berita acara pelaporan
maupun dikirim melalui Sistem Informasi Logistik (Silog) milik KPU. Vivi
menjelaskan, divisi logistik di HSU hingga kini sudah menyelesaikan
kegiatan pelipatan kertas surat suara dan tengah melakukan pengepakan
kertas suara ke dalam amplop dan kotak suara. Apabila pengepakan surat
suara telah selesai, sambungnya maka kotak suara yang berisi amplop
surat suara tersebut akan langsung didistribusikan hingga ke Panitia
Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa.
"Berdasarkan
peraturan, lima hari sebelum pencoblosan semua surat suara harus sudah
berada di PPS" terangnya. Namun sebelum mendistribusikan surat suara,
tutur Vivi pihaknya masih menunggu pengambilan surat suara yang kurang
ke KPU pusat. "Mungkin dalam minggu ini surat suara yang masih kurang
akan kita ambil ke KPU pusat jika memang surat suara sudah dicetak"
pungkasnya. (Edy)
Senin, 17 Maret 2014
Netralitas TNI Jangan Dinodai
Staf Ahli Bidang Ideologi Politik
Markas Besar (Mabes) TNI-AD Brigjen Supartodi meminta agar netralitas
TNI pada pemilihan umum legeslatif (Pileg) jangan sampai dinodai oleh
pihak mana pun karena oknum TNI yang tidak netral akan dipecat dari TNI.
"Jangan Iming-imingi TNI kasihan mereka karena jika terbukti akan
dipecat dari TNI" Ujar Supartodi di Amuntai, Rabu. Supartodi menegaskan
sesuai kebijakan Panglima TNI maka akan memecat anggota satuannya yang
terlibat ikut kampanye maka menghimbau kepada semua pihak untuk
bersama-sama menjaga netralitas TNI karena perannya sebagai abdi negara,
abdi masyarakat yang bertugas menjaga keamanan.
Ia
berharap TNI, Polri dan KPU menggalang kerjasama dan koordinasi untuk
menjaga keamanan pelaksanaan pemilu diantaranya juga mengamankan agar
distribusi logistik bisa sampai ke desa-desa dan Tempat Pemungutan Suara
(TPS). Supartodi yang memimpin rombongan tim ahli ideologi politik dari
Mabes TNI-AB berkunjungi di Kota Amuntai menyarankan aparat keamanan
untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada Pileg
April 2014 nanti. Antisipasi ini, katanya agar aparat TNI maupun Polri
dapat mempersiapkan strategi penanganan keamanan dengan berkoordinasi
dengan KPU dan Panwaslu setempat agar tidak memunculkan konflik yang
lebih besar. Kehadiran Staf Ahli dari Mabes TNI-AD ini disambut Wakil
Bupati H Husairi Abdi, Unsur Muspida, Ketua KPU, Panwas dan sejumlah
pejabat Pemda HSU dan menggelar ramah tamah di Mess Negara Amuntai.
Melihat
situasi kamtibmas di Kalimantan Selatan yang cukup kondusif dibanding
daerah lain, Supartodi optimis penyelengaraan Pemilu di Kalsel termasuk
di Kabupaten HSU bisa terlaksana dengan baik. "Dalam hal situasi
keamanan, Kalsel mungkin bisa menjadi menjadi contoh" katanya. Pada
kunjungannya kebebrapa kota di Kalsel ini tim ahli ideologi politik
TNI-AD ini selain ingin mengetahui situasi kamtibmas jelang
peneyelenggaraan Pileg 2014 dengan bertemu dengan aparat Pemda, keamanan
dan pihak penyelenggara pemilu juga melakukan sharing untuk menerima
masukan dari daerah terkait pelaksanaan pemilu. Ketua Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Kabupaten HSU Akhmad Syarwani memaparkan kesiapan
penyelenggaraan Pileg pada 9 April nanti mengingat kebutuhaan logistik
sudah 95 persen tercukupi dan Data Pemilih Tetap (DPT) In Valid sudah
dituntaskan.
Pihak KPU sejak awal
2014 juga merekrut tenaga relawan demokrasi untuk memberikan pendidikan
politik dan sosialisasi ke tengah masyarakat guna menekan kemungkinan
meningkatkan angka golongan putih (golput) khususnya dikalangan pemilih
pemula di HSU. Sementara itu, pihak Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
juga memaparkan upaya pengawasan yang sudah dilaksanakan khususnya
menertibkan pelanggaran Alat Peraga Kampanye (APK) yang dinilainya masih
lemah dari segi penerapan sanksi. Ketua Panwaslu HSU Syardani
menyayangkan Peraturan KPU (PKPU) yang kurang memberikan sanksi terhadap
pemasangan APK sehingga pelanggaran selalu berulang. "Karena tidak ada
sanksinya maka tidak menimbulkan efek jera" tuturnya. Meski demikian,
pelanggaran pemasangan APK ini katanyaa belum sampai memunculkan konflik
ditengah masyarakat, namun kedepan ia tidak menjamin situasi kondisif
bisa dipertahankan jika tidak ada tindakan yang tegas terhadap
pelanggaran. (Edy)
Genjot Potensi Khas Guna Tingkatkan IPM
Pemerintah Propinsi Kalimantan
Selatan (Kalsel) mengharapkan Pemerintah Kabupaten/kota meningkatkan
potensi khas yang dimilikinya guna meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia dan bertahan dari pengaruh buruk perekonomian global. Pemprop
Kalsel mengakui masih terpengaruh perekonomian global karena 50 persen
pertumbuhan perekonomiannya masih didukung potensi tambang. Akibatnya
pertumbuhan perekonomian Kalsel pada tiga tahun terakhir mengalami
perlambatan akibat cukup tergantung pada potensi tambang yang
dimilikinya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kalsel Muhammad Jasran mengatakan untuk menjaga pertumbuhan perekonomian
daerah maka kebijakan Pembangunan Kalsel kedepan akan lebih bertumpu
pada sektor pembangunan yang berkelanjutan seperti bidang pertanian dan
perkebunan.
"Kedepan pengembangan
perekonomian daerah akan bertumpu pada pembangunan perekonomian yang
berkelanjutan" Ujar Jasran di Amuntai, Selasa. Jasran yang menghadiri
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) meminta Pemerintah Kabupaten/kota fokus meningkatkan
potensi khas yang dimiliki sehingga mampu mandiri dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurut
Jasran, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan lebih dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat daripada pembangunan yang bertumpu pada
sektor pertambangan. Hasil pertambangannya, lanjutnya terbatas dinikmati
sebagian masyarakat dan yang hasilnya lebih banyak masuk ke kas
pemerintah pusat. Ia mencontohkan, Kabupaten HSU memilki potensi khas
seperti usaha kerajinan dan UMKM serta Peternakan itik Alabio dan Kerbau
Rawa.
"Potensi pertanian secara umum
juga dimiliki daerah ini yang perlu terus dikembangkan" imbuhnya.
Jasran mengharapkan pengembangan potensi khas daerah ini mendapat
perhatian untuk dibahas pada Musrenbang yang bertujuan menyusun
rancangan akhir RKPD 2015. Kepala Bappeda Kalsel ini juga mengingatkan
berbagai tantangan di 2015 yang perlu diantispasi pemda dan berbagai
elemen masyarakat seperti mulai dibukanya pasar bebas ASEAN dan
perubahan iklim. "Mulai 2015 tenaga kerja dan produk dari negara-negara
ASEAN akan masuk dan bersaing dengan tenaga kerja dan produk daerah dan
kita tidak bisa lagi menolaknya" Katanya. Karena sektor pertanian
memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi di HSU khususnya
Jasran juga mewanti-wanti bahaya perubahan iklim atau cuaca ekstrem yang
tidak bisa ditebak. "Perubahan iklim yang begitu cepat bisa berdampak
terhadap pembangunan sektor pertanian" Katanya. (Edy)
Usulan Pembangunan 2015 Senilai Rp1,7 Triliun
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Hulu Sungai Utara menerima sebanyak 438
proyek pembangunan yang terdiri atas 1308 kegiatan senilai Rp1.7 Triliun
lebih yang dananya bersumber dari APBN, APBD Propinsi dan kabupaten.
Kepala Bappeda Hulu Sungai Utara (HSU) Supomo mengatakan usulan
pembangunan ini di himpun dari hasil kegiatan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) di semua kecamatan di HSU sebagai perwujudkan
dari pendekatan "botton up planning" dalam penyusunan rencana
pembangunan daerah. "Usulan ini akan dibahas lebih lanjut di Musrenbang
kabupaten dihadiri semua stakeholder" Ujar Supomo di Amuntai, Selasa
Supomo menerangkan, anggaran APBD HSU 2015 lebih banyak diarahkan untuk
pembangunan ekonomi sedangkan APBD Propinsi Kalsel banyak dialokasikan
untuk pembangunan bidang sosial budaya.
"Kalau
anggaran pusat hampir semuanya diarahkan untuk pembangunan sarana
infrastruktur" katanya. Ia merincikan,untuk sektor pembangunan bidang
ekonomi sebanyak 82 program terdiri 275 usulan dengan nilai anggaran
Rp56,7 M dari dana APBD HSU, Rp 5,7 M dari APBD Propinsi dan Rp11,7 M
dari APBN. Sektor Sosial Budaya diusulkan sebanyak 297 proyek dengan 905
kegiatan dengan anggaran sebesar Rp243,2 M dari APBD HSU, Rp966 M dari
APBD Propinsi dan Rp5,5 M dari APBN. Sedang Pembangunan sarana
Infrastruktur sebanyak 59 program terdiri 128 kegiatan dianggarkan
Rp162,8 M dana APBD HSU, Rp68,8 M dari dana APBD Propinsi dan Rp188,3 M
dari APBN. Seluruh usulan proyek dan kegiatan pembangunan 2015 di bahas
tuntas pada musrenbang kabupaten sebagai upaya menyusun rancangan akhir
Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2015.
Supomo
menjelaskan, dokumen RKPD diperlukan sebagai acuan pembuatan KUA-PPAS
dan dasar bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) serta pedoman bagi SKPD dalam menyusun rencana kerja.
Penyusunan RKPD 2015 ini, lanjutnya juga tidak lepas dari Rancangan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten HSU 2013-2017.
Melalui musrenbang ditingkat kabupaten ini, katanya akan dibahas
permasalahan, isu-isu strategis, prioritas dan sasaran dan pencapaian
kinerja pada 2015. "Tema pembangunan kita sesuaikan dengan tema
pembangunan ditingkat nasional dan propinsi yang menekankan pada
peningkatan IPM" imbuhnya. Bupati HSU Drs H Abdul Wahid mengakuinya
daerahnya masih berstatus daerah tertinggal dengan indikator kemiskinan,
terbatasnya sarana infrastuktur dan minimnya sumber daya alam.
Untuk
itu Ia meminta melalui musrenbang dapat disusun rencana pembangunan
yang lebih efesiens dari segi penyusunan anggaran dan efektivitas pada
pelaksanaan kegiatan dengan penajaman target sehingga tujuan pembangunan
bisa tercapai. Kepala Bappeda Propinsi Kalimantan Selatan (Kalsel)
Muhammad Jasran yang hadir pada Musrenbang di Kabupaten HSU berharap
pada periode ketiga pelaksanaan RPJMD 2013-2017 tujuan pembangunan di
HSU sebesar 50 persen sudah tercapai. Sehingga, sambungnya periode
berikutnya hingga 2017 Pemda HSU bisa memfokuskan upaya mempertahankan
dan meningkatkan capaian pembangunan yang sudah dilakukan.
Jasran
juga menyarankan di tahun berikutnya jadwal pelaksanaan musrenbang di
Kabupaten/ kota bisa dipercepat sebelum pelaksanaan rapat kerja teknis
pimpinan lembaga di kementerian. "Kalau musrenbang belum selesai
sementara rakernis di kementerian sudah dimulai lalu rancangan
pembangunan apa yang bisa kita ajukan ke sana" Kata Jasran. (Edy)
KPU Ingatkan Kerawanan Teknis Rekap Suara
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
mengingatkan petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sejumlah
kerawanan teknis saat pencoblosan kertas suara Pemiluhan Umum Legislatif
9 April mendatang. Kerawanan mencakup tata cara pengisian formulir yang
berbeda jika dibandingkan pada penyelenggaraan pemilu sebelumnya
sehingga apabila tidak hati-hati atau salah dalam mengisinya akan
menimbulkan kerawanan dan konflik. Anggota KPU Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) Reza Anshari mengatakan sejumlah titik kerawanan itu harus
benar-benar dipelajari oleh petugas PPK karena selanjutnya mereka yang
mensosialisasikan tata cara pencoblosan ke PPS dan KPPS. Reza yang
memberi pengarahan pada Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) pencoblosan
kertas suara di Gedung KPU menyatakan akan berupaya menguatkan jaringan
ke bawah untuk teknis pengisian formulir.
"Jadi
pemetaan titik rawan teknis mungkin terletak pada teknis rekapitulasi
ke formulir yang ada hologramnya" Ujar Reza di Amuntai, Kamis. Namun
Ketua Divisi Teknis KPU HSU ini yakin jika petugas KPPS sudah paham
rumus pengisian formulir maka tidak akan menghadapi kendala yang berarti
mengingat jumlah formulir pada penyelenggaraan Pemilu Legislatif
(Pileg) tahun ini sudah disederhanakan. "Formulirnya hanya satu jadi
gampang melakukan untuk mengecek dan balance" imbuhnya. Reza juga
menjelaskan mengenai penghitungan kertas suara caadangan yang disediakan
sebanyak 2 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ia minta agar
diserahkan kepada KPU saja untuk penghitungannya agar bisa disingkronkan
menjadi 2 persen sesuai peraturannya. Karena, katanya jika jumlah rekap
suara di tingkat KPPS nilai angkanya ganjil kemungkinan terjadi
perhitungan tidak sinkron di tingkat kecamatan dan jumlahnya melebihi
ketentuan 2 persen yang berarti melanggar undang-undang.
"Jadi
biar diserahkan ke KPU untuk menghitungnya" tandas Reza. Terkait Kertas
suara cadangan sebanyak 2 persen dari Jumlah DPT, sambung Reza
diperuntukan bagi mengganti kertas suara yang rusak dan salah coblos.
Kertas suara cadangan itu, katanya bukan diperuntukan bagi DPT khusus
karena pada Pileg 2014 dijelaskannya memang terdapat dua item baru dalam
rekap suara nanti yakni DPT khusus dan DPT khusus tambahan. Reza
menegaskan prinsip KPU agar semua warga negara berhak untuk memilih
sehingga telah disediakan tahapan untuk DPT khusus dan tambahan
tersebut. DPT khusus ini, terangnya disediakan untuk warga masyarakat
yang ingin memilih namun namanya tidak tercantum dalam DPT yang sudah
ditetapkan KPU. "Mereka boleh ikut mencoblos di TPS dengan menyerahkan
bukti tanda identitas seperti KTP atau surat keterangan dari Ketua RT"
tuturnya.
Bedanya, kalau DPT khusus
sudah lebih dulu direkap petugas KPPS dibanding pemilih DPT khusus
tambahan, namun kedua kategori pemilih ini tetap harus melakukan
pencoblosan satu jam sebelum proses penghitungan suara oleh pertugas
KPPS sekitar pukul 12.00 - 13.00 wita. Khusus untuk DPT tambahan ini,
kata Reza nantinya akan diverifikasi ulang oleh KPU untuk membuktikan
bahwa pemilih bersangkutan memang belum masuk DPT dan memiliki identitas
Warga Negara Indonesia. Reza juga mengakui jika adanya DPT khusus ini
juga menimbulkan potensi kerawanan apabila terjadi salah dalam
perhitungan suara, "Namun jika DPT sudah sinkron mudah-mudahan kerawanan
yang dikhawatirkan tidak terjadi karena ada kemungkinan besar pemilih
yang masuk DPT ini juga warga masyarakat sekitar" imbuhnya. (Edy)
Hindari Pertemuan Arus Massa
Pengamat Politik di Kabupaten
Hulu Sungai Utara menyarankan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mengatur
kegiatan kampanye yang jadwalnya telah ditetapkan pekan kemaren harus
mensiasati pula penentuan lokasi kampanye agar tidak terjadi pertemuan
arus massa yang bisa memicu kerawanan konflik. Pengamat yang juga mantan
Ketua KPU Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Drs Ahdiyat Gazali Rahman
SH MH menyarankan agar menetapkan lokasi kampanye bisa ditentukan
berjauhan jaraknya apalagi jika pelaksanaannya bertepatan dalam satu
wilayah kecamatan yang sama. Semua kalangan, kata Ahdiyat tentu
menyadari tentang kondisi psikologis massa kadang sulit dikendalikan
meski sebelumnya sudah terkoordinasikan oleh pengurus partai politik dan
tokoh masyarakat.
"Kondisi massa
mudah tersulut oleh aksi provokasi maka sebaiknya hindari pertemuan arus
massa yang berbeda" Ujar Ahdiyat di Amuntai, Kamis. Ahdiyat yakin KPU
bersama Partai Politik (parpol) termasuk aparat keamanan dari TNI maupun
Polri sudah memahami kerawanan ini dalam menyusun dan menetapkan jadwal
pelaksanaan kampanye terbuka yang di jadwalkan 15 Maret - 05 April
nanti. Ia juga menyarankan pihak penyelengara mematuhi untuk aturan
kampanye yang ditetapkan peraturan KPU serta berkoordinasi dengan
berbagai pihak terkait dan aparat keamanan. Kepatuhan terhadap aturan
bersama ini, katanya juga dalam rangka menjaga kemungkinan munculnya
gangguan kamtibmas dan terjadinyaa konflik horizontal. "Jika
masing-masing pihak mematuhi aturan maka kemungkinan besar konflik bisa
dihindari" tandasnya.
Selain itu
dengan mematuhi aturan akan terhindar dari sanksi KPU maupun sanksi
pidana, diantaranya sanksi masyarakat apabila akibat kegiatan kampanye
menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Kampanye yang seyogyanya untuk
mengangkat citra parpol dan calon legeslatif (caleg) yang diusung jangan
sampai berujung sebaliknya akibat tidak mematuhi aturan. Namun Ahdiyat
menyadari beberapa aturan agak sulit diterapkan secara tegas oleh KPU,
panwaslu maupun pihak keamanan seperti masyarakat yang membawa anak-anak
di lokasi kampanye. "Mungkin sifatnya lebih kepada himbauan saja agar
masyarakat tidak menyertakan anak-anak dalam kegiatan kampanye"
tuturnya. Masyarakat, terang Ahdiyat memiliki alasan sendiri untuk
membawa anak-anak mereka, selain itu acara kampanye juga menjadi sarana
hiburan tersendiri bagi keluarga yang ingin menonton pertunjukan artis
dan hiburan lainnya.
Apalagi KPU,
lanjutnya juga tidak begitu 'ngjelemet'(rumit) menyoroti masalah
keberadaan anak-anak ini melainkan lebih memantau sejumlah pelanggaran
yang terbilang cukup serius seperti penggunaan fasilitas negara saat
berkampanye, ijin pejabat yang menjadi juru kampanye (jurkaam) dan waktu
pelaksanaan kampanye yang ssesuai kesepakatan. Sebelumnya pada rapat
pleno tertutup penyusunan dan pengesahan jadwal kampanye di gedung KPU,
pihak aparat polres dari satuan lalu lintas sudah menyampaikan himbauan
kepada pihak parpol agar melakukan koordinasi dan pemberitahuan kepada
aparat untuk proses pengamanan dilapangan. Minimal tujuh hari sebelum
pelaksanaan kampanye sudah diserahkan kepada aparat polri data
penyelenggaraan kampanye seperti pihak yang bertanggungjawab
mengkoordinir massa, waktu, lokasi dan jurkam kampanye. Rentang waktu
pemberitahuan itu diperlukan polri untuk proses konfirmasi ulang ke
pihak penyelenggara kampanye dan persiapan yang diperlukan untuk
pengamanan nantinya. (Edy)
Selasa, 11 Maret 2014
Atlet Berpretasi HSU Dapat Beasiswa
Banjarbaru Sebagai wujud kepedulian terhadap dunia
pendidikan di banua, Hasnur Group memberikan beasiswa pendidikan bagi
atlet berprestasi asal Kabupaten HSU yang menjadi juara pada Kejuaraan
Nasional Bridge Pelajar di Jogjakarta yang berlangsung dari tanggal 2-6
Oktober 2013 silam. Penyerahan beasiswa pendidikan dari Hasnur Grup ini
diserahkan langsung oleh H. Indro Hananto di malam syukuran peringatan
HUT ke 5 Harian Umum Media Kalimantan di Kantor Media Kalimantan Senin
10/3. Penyerahan beasiswa pendidikan ini juga disaksikan langsung olah
founder Hasnur Grup H. Sulaiman HB, Wakil Pimpinan Umum Media Kalimantan
H. Fathurrahman dan seluruh direksi Hasnur Grup, karyawan MK, Bupati
HSU yang diwakili Kabag Humas Setda HSU Adi Lesmana serta anak-anak
panti asuhan dan warga sekitar MK. Enam atlet berprestasi yang
mendapatkan beasiswa adalah Lisrina Akmiyati, Mutia Maulida, Raisya Safa
Salsabila, Shalma Fadilla, M. Adif Maulana dan Januardi Rahman. Para
juara ini masing-masing mendapatkan beasiswa pendidikan sebesar 250 ribu
per bulan selama tiga tahun yang akan diserahkan per semester. Drs.
Fathurrahman. Wakil Pimp. Umum MK. H. Sulaiman HB dalam sambutannya
mengatakan tema yang diangkat pada acara ini adalah Peduli Sesama,
Berbakti Untuk Banua. Fathur menjelaskan usia 5 tahun adalah Saat
menetapkan pondasi kehidupan, satu pondamen utk membangun MK lebih baik
dan maju kedepannya. Usia 5 tahun juga Momentum yg baik utk menuju
kemenangan dan kemajuan. Menjadi media yg besar. Selain Sholat hajat,
ceramah agama ulang tahun MK juga dimeriahkan dengan workshop fotografi
dan lomba fotografi.(Ahim/Humas)
KH. Said Masrawan, Lc, MA Pimpin MUI HSU
Amuntai. Mejelis Ulama Indonesia (MUI)
Kabupaten HSU menggelar rapat paripurna sehubungan dengan adanya
kekosongan personalia kepengurusan MUI sepeninggalan Ketua Umum MUI KH.
Jailani Abin Dullah. Rapat Paripurna MUI yang dihadiri langsung Bupati
HSU H. Abdul Wahid HK dan diikuti oleh semua pengurus dan anggota MUI
ini diselenggarakan di gedung arsip lantai II Rabu 12/3. Rapat paripurna
MUI ini sebelumnya diawali dengan arahan dari Bupati HSU dan Ketua
Dewan Pertimbangan dan Fatma MUI Kabupaten HSU KH. Hamdan Khalid
kemudiaan dilanjutkan rapat pemilihan ketua MUI yang baru. Perlu
diketahui sebelum rapat paripurna MUI ini, pimpinan dan pengurus harian
sebelumnya telah menggelar rapat pada tanggal 6 Maret 2014 di Ruang
Asisten 1, hasil dari rapat tersebut adalah mengusulkan dua orang calon
Ketua MUI yaitu KH. Said Masrawan, Lc. MA yang sebelumnya menjabat
sebagai sekretaris MUI, dan KH. Masrani Hamdan, Lc. Yang sebelumnya
menjabat sebagai dewan pimpinan. Dari hasil rapat paripurna ini KH. Said
Masrawan, Lc. MA terpilih sebagai Ketua MUI Kabupaten HSU periode 2010 -
2014 secara aklamasi dari peserta yang hadir dalam rapat. Sementara
Bupati Wahid sendiri menyambut baik langkah cepat yang dilakukan
pengurus MUI Kabupaten HSU untuk mengisi kekosongan personalia MUI
Kabupaten HSU dengan menggelar rapat paripurna ini, mengingat peran
penting MUI dalam menjaga kerukunan hidup berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat. Ujar Wahid. (Ahim/Humas).
Minggu, 09 Maret 2014
Wahid: Rawa Makmur, Masyarakat Sejahtera
Amuntai. Langkah Bupati HSU Drs. H.
Abdul Wahid HK.MM,M.Si dalam melakukan pembangunan guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat HSU patut diberikan apresiasi oleh segenap
masyarakat HSU. Pasalnya selama kepemimpinan Wahid banyak terobosan dan
kebijakan populis yang telah dilakukan sehingga mampu memberikan
perubahan-perubahan positif dan menjadikan HSU semakin baik dan mendiri.
Hal ini sebagaimana disampaikan Bupati Wahid pada saat memberikan
paparan terkait berbagai program dan kemajuan yang telah dicapai dalam
dialog interaktif di LPP TVRI Kalimantan Selatan yang merupakan TVnya
Urang Banua. Dialog interaktif dalam acara dialog Banua yang disiarkan
secara live oleh LPP TVRI Kalsel Jum'at, 7/3 dengan narasumber orang
nomor 1 di HSU ini memang sangat menarik dan mendapat sambutan hangat
dari pemirsa yang menyaksikan program tersebut. Hal ini dibuktikan
banyaknya warga baik warga HSU yang berdomisili di HSU atau di luar HSU
yang ingin berdialog interaktif langsung dengan Bupati HSU melalui
saluran telepon. Sedikitnya ada enam orang penanya yang menyampaikan
pertanyaan dan memberikan saran untuk Bupati Wahid dalam dialog
interaktif yang mengangkat tema Mewujudkan rawa makmur menuju masyarakat
yang sejahtera dan bernuansa Islami. Dari penjelasan Wahid paling tidak
ada 4 empat kebijakan dan terobosan baik yang sudah dilakukan atau akan
dilakukan, seperti kebijakan pengembangan kawasan minapolitan yang
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor
perikanan. Pengembangan kerajinan anyaman purun dan ilung (Ampulung),
pengebangan perkebunan kelapa sawit yang diharapkan dapat menurunkan
angka kemiskinan dan kebijakan peningkatan SDM melalui urusan pendidikan
dengan memberikan beasiswa bagi anak tidak mampu, mengratiskan uang
pendaftaran, memberikan bantuan seragam sekolah, sarana transportasi
seperti klotok dan sepeda, membentuk satgas agar tidak terjadi anak
putus sekolah dan minimal di HSU anak harus mampu menyelesaikan
pendidikannya di SLTA. Di akhir acara, Bupati Wahid juga berkata" Saya
sangat bersyukur dengan berbagai kemajuan di HSU meski demikian saya
juga tidak menafikan kekurangan yang ada selama kepemimpinan saya. Namun
Saya akan terus berupaya untuk melakukan perbaikan, terobosan
-terobosan yang bermanfaat bagi masyarakat dengan tetap berharap akan
dukungan dan kerjasama masyarakat HSU." Ujar Wahid. (Ahim/Humas)
Kamis, 06 Maret 2014
Jangan Posisikan Masyarakat Objek Kampanye
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mengajak dan menghimbau para caleg dan
partai politik agar tidak menjadikan masyarakat sebagai objek kampanye,
sebaliknya memposisikan pula mereka sebagai subjek. Anggota KPU HSU
Hamli meminta sensitivitas dan rasa tanggung jawab para caleg dan parpol
untuk mengedepankan situasi yang kondusif di tengah masyarakat terkait
aktivitas kampanye. Hamli meminta caleg tidak memposisikan masyarakat
sebagai objek semata dan mempertimbangkan dampak sekecil apa pun yang
bisa timbul akibat aktivitas kampanye. "Bagi sejumlah caleg mungkin
kurang mengetahui dampak dari berbagai aktivitas kampanye di masyarakat
namun jika ditelusuri lebih mendalam terkadang terjadi gesekan dan
konflik sosial" tutur Hamli pada rapat Pleno KPU di Amuntai, Jum'at.
Ia
meminta para caleg tidak melakukan manipulasi dalam memberikan bantuan
kepada warga dalam kegiatan sosialisasi maupun kampanye sebab ia pernah
menemui kasus manipulasi semacam ini pada kegiatan kampanye caleg.
"Pernah ada caleg memberikan bantuan berupa barang kepada warga tanpa
embel-embel dukungan, tapi dibelakang hari Caleg bersangkutan kembali
mendatangi rumah warga untuk meminta KTP sebagai bentuk dukungan, ini
kan sama saja dengan menipu masyarakat" cetusnya. Akibatnya, sambung
Hamli warga lain menganggap warga yang menerima bantuan tadi telah
memberikan dukungan kepada caleg atau parpol lain sehingga memunculkan
sikap saling curiga dan suasana kurang harmonis di masyarakat. Bagi
caleg atau parpol yang melakukan manipulasi semacam ini juga telah
mencoreng citra mereka sendiri dan kemungkinan tidak dipilih oleh
masyarakat pada pemilu mendatang.
Salah
seorang caleg DPRD HSU dari Partai Bulan Bintang (PBB) Gazali Rahman
menilai upaya sejumlah caleg yang memberikan sesuatu barang atau uang
dalam kegiatan kampanye sebenarnya menjatuhkan citra caleg itu sendiri.
"Sekarang masyarakat sudah cerdas mereka akan mengambil pemberian caleg
atau parpol namun saat pemilu mereka tidak memilih caleg bersangkutan"
ucapnya. Masyarakat, katanya lagi sudah berpengalaman pada pemilu
sebelumnya jika menerima pemberian dari caleg atau parpol berdampak
terhadap janji caleg bagi daerah pemilihan (dapil) caleg bersangkutan.
"Biasanya caleg akan acuh terhadap janji yang pernah mereka sampaikan
kepada masyarakat karena merasa sudah membeli suara warga" kata Gazali.
Padahal masyarakat, katanya sangat mengharapkan caleg terpilih dapat
bersikap amanah dan menepati janjinya untuk menyalurkan dan
memperjuangkan aspirasi mereka. (Edy)
KPU Tetapkan Jadwal Kampanye Terbuka
Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Hulu Sungai Utara, Jumat mengelar rapat pleno
tertutup di Gedung KPU dengan mengundang pimpinan atau perwakilan partai
politik (parpol) dan para calon legeslatif (caleg) guna menyepakati
sekaligus pengesahan jadwal kampanye terbuka Pemilu Legeslatif yang akan
digelar 15 Maret - 5 April 2014. Selain dihadiri Ketua dan semua
anggota KPU HSU, juga hadir Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu),
perwakilan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Satuan Lalu Lintas
(Satlantas) Polres HSU. Ketua KPU HSU Akhmad Syarwani mengatakan
melalui rapat pleno tersebut pihaknya hanya tinggal melakukan pengesahan
atau penetapan jadwal kampanye terbuka melalui penandatangan berita
acara oleh semua parpol.
"Lima
hari sebelumnya solialisasi sudah dilakukan kepada partai politik dan
juga kepada pemerintah daerah jadi tinggal penetapan" Ujar Syarwani di
Amuntai, Jum'at. Melalui rapat pleno dengan agenda penyusunan dan
pengesahan jadwal kampanye terbuka pihak KPU masih mempersilakan
perwakilan parpol dan caleg untuk memberikan saran dan masukan bagi
pelaksanaan kampanye terbuka yang jadwalnya sudah disepakati tersebut.
Pihak KPU juga menyampaikan rencana menggelar lomba Jalan santai dan
kirab budaya dalam rangka sosialisasi pemilu damai jelang pelaksanaan
Pemilu Legeslatif (Pileg) yang hanya tersisa 40 hari lagi. Syarwani
berharap semua parpol bisa berpartsipasi untuk turut mensosialisasikan
pemilu damai ini karena tujuan utama penyelenggarakan pesta pemilu
adalah untuk memilih pemimpin yang bisa membawa kesejahteraan bagi
masyarakat.
Anggota
KPU Husnul Fajeri mengharapkan semua parpol peserta Pileg 2014 agar
menetapkan orang-orang yang ditugaskan dalam menghimpun dan
mengendalikan massa saat pelaksanaan kampanye terbuka agar panwaslu dan
pihak aparat bisa berkoordinasi langsung dengannya dalam menjaga
kamtibmas. "Hendaknya tiap-tiap massa ada koordinatornya yang
bertanggungjawab dalam mengendalikan massa sehingga bila terjadi apa-apa
aparat cukup berkoordinasi dengannya" kata Husnul. Berdasarkan
pengalaman pemilu tahun-tahun sebelumnya, lanjut Husnul kegiatan
kampanye terbuka masih memunculkan kerawanan kamtibmas. Sementara Ketua
Panwaslu Syardani menyarankan kegiatan kampanye terbuka meniadakan
kegiatan pawai berkeliling karena selain menimbulkan kemacetan lalu
lintas juga mengganggu aktivitas masyarakat selain juga cukup rawan dari
segi kamtibmas.
Salah
seorang peserta dari perwakilan parpol juga mengingatkan KPU, Panwaslu
dan aparat untuk tegas melarang masyarakat membawa anak kecil di lokasi
kegiatan kampanye karena pada pemilu-pemilu sebelumnya peraturan ini
kerapkali dilanggar dan kurang dipatuhi masyarakat. Terkait
penyelenggaraan Kampanye terbuka nanti, perwakilan Satlantas Polres
meminta tujuh hari sebelum pelaksanaan kampanye terbuka pihak parpol
bisa menyerahkan data atau informasi terkait jadwal, lokasi juru
kampanye, koordinator serta penanggung jawan lapangan agar kepolisian
memiliki waktu cukup untuk mempersiapkan aspek keamanan. Masing-masing
pimpinan parpol diminta agar bisa mengendalikan massa guna menghindari
kerawanan sosial pada kegiatan kampanye terbuka nanti serta
mengedepankan kepentingan yang lebih besar terkait tujuan
diselenggarakan pesta demokrasi tersebut. (Edy)
Setahun Tiga Kali Terendam Banjir
Masyarakat Desa Sungai Karias
meminta Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan
peninggian dan pengaspalan badan jalan desa yang selama 3 tahun terakhir
mulai mengalami kerusakan dan berlobang akibat selalu tergenang banjir.
Kondisi jalan yang oleh warga disebut jalan pintu air ini sebagian
besar bahan aspalnya sudah hilang bahkan sebagian lagi berlobang-lobang
sehingga cukup membahayakan pengguna jalan yang melewatinya. Kepala Desa
Sungai Karias Muhammad Jayan mengutarakan jika keberadaan jalan pintu
air ini cukup penting karena menjadi salah satu jalan alternatif warga
desa di Kecamatan Banjang yang ingin menuju ke Kota Amuntai seperti Desa
Karias dalam, Rantau Bujur dan Desa Bahadangan.
"Masyarakat
sering melewati jalan ini khususnya untuk membawa hasil pertanian dan
peternakan ke Pasar Amuntai" Ujar Jayan yang ditemui Rabu. Jayan
menerangkan rusaknya badan jalan pintu air ini disebabkan tergerus
banjir yang selalu menggenangi kawasan desa itu setiap tahunnya. Bahkan,
terangnya banjir menggenangi wilayah desa mereka tiga kali dalam satu
tahun akibat meluapnya Sungai Balangan yang masuk ke wilayah mereka
melalui sebuah sungai kecil yang dekat dengan badan jalan. "Apalagi
kalau pintu air yang ada di tutup bisa dipastikan wilayah desa Sungai
Karias ini akan tergenang banjir" tandasnya. Ia menambahkan, terakhir
perbaikan terhadap badan jalan oleh Pemda HSU dilakukan pada 2004 silam
dan pemeliharaan dilakukan setiap tahunnya.
Namun,
lanjut Jayan pemeliharaan badan jalan mulai agak berkurang dalam 3
tahun terakhir sehingga kerusakan yang terjadi semakin parah.
Masyarakat, katanya sangat berharap agar Pemda bisa kembali melakukan
peninggian badan jalan agar tidak lagi tergenang banjir. "Kalau bisa
diuruk sirtu atau di aspal supaya tidak mudah tergerus banjir lagi"
pintanya. Bupati HSU Drs Abdul wahid yang mendapat laporan kerusakan
jalan ini segera meninjau lokasi untuk melihat langsung kondisi jalan
dan mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menganggarkan
perbaikannya. Kepala Bidang Bina marga Dinas PU Agus Susiawanto
memaparkan pihaknya akan menganggarkan untuk peninggian dan pengaspalan
badan jalan pintu air dengan nilai pagu Rp500 juta.
"Jika
masih kurang akan kita anggarkan lagi pada APBD perubahan sesuai
intruksi bupati" terangnya. Agus mengakui jika perbaikan jalan pitu air
di Desa Sungai Karias sudah cukup lama dan setiap tahun hanya
dianggarkan untuk biaya pemeliharaan melalui anggaran penanggulangan
darurat. Pemeliharaan hanya dilakukan di titik-titik kerusakan paling
parah akibat genangan banjir. Peninggian badan jalan setinggi akan
dilakukan sepanjang 1,5 km dengan ketebalan 40 cm sesuai tinggi air yang
sering merendam badan jalan. Ia menjelaskan keberadaan pintu air di
Kecamatan Banjang terpaksa ditutup atas permintaan petani untuk mengatur
debit air agar tidak merusak tanaman padi saat air Sungai Balangan
meluap meski berakibat terendamnya sejumlah kawasan pemukiman penduduk
termasuk di Desa Sungai Karias. Semula, jelas Agus tidak ada ruas badan
jalan pintu air di desa tersebut melainkan hanya berupa tanggul karena
lambat-laun pemukiman warga terus bertambah disepanjang aliran tanggul
kemudian dibangunkan badan jalan. Selain peninggian badan jalan pintu
air tersebut tahun ini pula Dinas PU akan melanjutkan pengaspalan jalan
di Desa Sungai Bahadangan yang masih berada di wilayah Kecamatan Banjang
senilai Rp98 juta lebih. (Edy)
Pengurus PKK Tak Harus Isteri Pejabat
Pengurus Tim Penggerak PKK
khususnya ditingkat kabupaten dan kecamatan tidak harus di isi oleh
isteri pejabat Pemerintah Daerah namun bisa pula di isi oleh masyarakat
biasa asalkan memiliki kemampuan. Selama ini terkesan hanya
isteri-isteri pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang banyak menjadi
pengurus organisasi wanita yang berkiprah memberdayakan kesejahteraan
keluarga ini. Ketua TP PKK Tabalong Sumiati Rachman Ramsyi justru
bertindak sebaliknya dan menempatkan sebagian besar pengurus organisasi
wanita ini bukan dari kalangan isteri pejabat didaerahnya.
"Gak
ada peraturan yang mengharuskan pengurus PKK dari kalangan isteri
pejabat" Ujar Sumiati di Tanjung, Rabu. Ia mengungkapkan jika sebagian
besar pengurus PKK Tabalong justru diisi isteri dari tokoh masyarakat
dan unsur tenaga perempuan lainnya yang memiliki kemampuan atau keahlian
sesuai dengan program kerja PKK. "Hanya dua isteri pejabat saja yang
menjadi pengurus PKK Kabupaten Tabalong" katanya. Suamiti yang menerima
kunjungan studi banding rombongan TP PKK Hulu Sungai Utara (HSU)
menerangkan penempatan pengurus PKK Tabalong berdasarkan kemampuan yang
dimiliki dan bukan berdasar posisi jabatan suami mereka di pemerintahan.
"Untuk
Istri pejabat atau PNS sudah ada Organisasi Dharwa Wanita sebagai wadah
mereka sedangkan di PKK tidak harus diisi isteri pejabat" tandasnya.
Sumiati menerangkan, agar suatu organisasi bisa berkembang maka harus
digerakan oleh pengurus yang memang ahli dibidangnya masing-masing.
Menurutnya kemampuan pihak pengurus PKK ditingkat kabupaten ini lah yang
perlu dalam mendapat perhatian agar mampu melaksanakan program kerja
yang diemban dalam upaya memotivasi dan menggerakan pengurus PKK
kecamatan dan desa. Ia tidak menampik jika banyaknya perusahaan yang
beroperasi di wilayah Tabalong turut memberi andil membantu gerakan PKK.
"Namun
pengurus PKK juga memiliki kemampuan di bidang mereka masing-masing
sehingga saya hanya perlu mengarahkannya" tutur Sumiati. Kebijakan Ketua
PKK Tabalong dalam mengisi kepengurusan di tingkat kabupaten ini cukup
membuat terkejut sebagian anggota rombongan TP PKK HSU yang datang
dipimpin Wakil Ketuanya Nor Faizah Husairi. Namun keberhasilan PKK
Tabalong meraih prestasi ditingkat nasional dalam bidang tertib
administrasi dan kegiatan posyandu menjadi alasan bagi PKK HSU tertarik
untuk belajar meraih kemajuan serupa. "Kita ingin bisa memperbaiki semua
hal terkait program kerja PKK HSU kedepan agar lebih mampu dalam
memberdayaan keluarga dan masyarakat" Jelas Nor Faizah saat diterima di
Ruang Kesekretariatan PKK Tabalong.
Apalagi,
katanya terkait tertib administasi sangat penting dalam mengontrol dan
mengevaluasi program kerja dan kegiatan PKK yang dilaksanakan. Demikian
pula kegiatan posyandu masih vital mengingat Kabupaten HSU masih tinggi
angka kematian Ibu dan bayi serta masih ditemukannya kasus gizi buruk.
Nor Faizah lebih lanjut menjelaskan selain di Tabalong PKK HSU akan
melakukan sejumlah kegiatan studi banding ke beberapa Kabupaten/kota
yang pada 2013 berhasil meraih penghargaan ditingkat nasional, seperti
Program UP2K di Banjarmasin, Toga di Hulu Sungai Tengah dan Banjarbaru
serta Pemanfaatan Lahan pekarangan oleh PKK Kabupaten Tanah Bumbu. (Edy)
Rabu, 05 Maret 2014
Proyek Sawit Tunggu Ijin Kemenhut
Proyek perkebunan sawit oleh PT
Hasnur Jaya Lestari (PT.HJL) seluas 10 hektar di Wilayah Kecamatan
Babirik, Danau Panggang dan Paminggir tinggal menunggu proses pengalihan
status lahan di Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Apabila ijin sudah
didapatlan maka proyek sawit yang sempat mendapatkan penentangan
sebagian warga dari tiga kecamatan itu akan segera mulai pengerjaannya
secara bertahap mulai tahun ini. Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Drs H
Abdul Wahid meminta masyarakat untuk turut mengawasi pelaksanaan proyek
sawit oleh PT HJL ini agar jangan sampai merugikan masyarakat.
"Akan
kita upayakan sebaik mungkin agar apa yang dikhawatirkan masyarakat
terkait adanya proyek ini tidak akan terjadi" Ujar Wahid saat membuka
Musrenbang di Kecamatan Danau Panggang, Kamis. Wahid kembali memastikan
bahwa pemberian ijin lokasi bagi proyek sawit ini sudah dikaji
pemerintah daerah (Pemda) HSU diantaranya dengan melihat langsung proyek
serupa yang digarap PT HJL di Kabupaten Tapin. Selain itu, kata Wahid
pemilik PT HJL merupakan pengusaha asal Kalimantan Selatan yang sudah ia
kenal sehingga upaya negosiasi lebih mudah dilakukan terkait kebijakan
perusahaan agar lebih menguntungkan masyarakat sekitar.
Salah
satunya, terang Wahid pihak perusahaan bersedia menyediakan 50 persen
perkebunan inti plasma bagi masyarakat sekitar padahal kata Wahid
berdasarkan peraturannya pihak perusahaan hanya wajib menyediakan 20
persen. "Berarti ribuan masayarakat sekitar dapat hidup dengan
mengandalkan perkebunan plasma ini belum termasuk usaha masyarakat lain
turut berkembang dengan adanya proyek perkebunan sawit" tuturnya. Lebih
jauh Ia menerangkan dari pengalaman daerah yang memberikan ijin bagi
pengembangan sawit terbukti jika komoditi ini 70 persen lebih cepat
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibanding upaya-upaya lain.
"Pihak perusahaan menyatakan kelapa sawit sudah bisa panen dalam 4 tahun
kedepan karena menggunakan bibit unggul" imbuhnya.
Masyarakat
yang masih ragu terhadap keuntungan perkebunan sawit ini Pemda HSU
bersedia memfasilitasi mereka untuk mengunjungi langsung perkebunan
sawit di Kabupaten Tapin. Wahid juga kembali menegaskan bahwa habitat
ikan, kerbau rawa, ternak itik tidak akan terganggu dengan kehadiran
perkebunan sawit ini karena telah menjadi tanggung jawab perusahaan
untuk turut menjaga ekosistem sekitar perkebunan. (Edy)
Anggarkan Rp27,6 M Bangun Sarana Olahraga Porprov
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Utara melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata menganggarkan biaya
untuk membangun sarana dan prasarana olahraga dalam rangka pelaksanaan
Pekan Olahraga Propinsi (Porprov) Kalimantan Selatan mendatang sebesar
Rp27,6 Miliar. Kabupaten HSU yang menjadi tuan rumah perhelatan olahraga
tersebut pada 2016 mendatang harus mulai mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk semua cabang olahraga yang dilombakan. Kepala Dinas
Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) HSU Syahrul Rakhmadi
mengatakan untuk anggaran persiapan pembangunan sarana dan prasarana
olahraga ini pihaknya akan mengajukan proposal bantuan ke Kementerian
Pemuda dan Olahraga.
"Ada sekitar 45
sarana olahraga yang harus kita bangun yang disesuaikan dengan cabang
olahraga yang akan digelar pada porprov mendatang" Ujar Syahrul yang
ditemui di Amuntai, Selasa. Saat ini, katanya HSU hanya memiliki
beberapa sarana olahraga di kawasan GOR Karias, seperti Lapangan sepak
bola, lapangan bulu tangkis, lapangan volly, basket dan kolam renang.
Menurut Syahrul, masih banyak sarana olahraga yang perlu dibangun bahkan
lapangan bola yang ada saat ini dikawasan GOR tersebut masih belum
layak digunakan untuk pertandingan Porprov dan harus pula dibenahi.
Pembangunan sejumlah sarana olahraga ini, lanjutnya harus segera dimulai
karena beberapa sarana olahraga butuh penyesuaian beberapa tahun
sebelum bisa digunakan "Seperti pengadaan rumput untuk lapangan sepak
bola saja butuh waktu 2 tahun penyesuaian sebelum bisa digunakan untuk
pertandingan" terangnya.
Namun upaya
mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga ini masih belum berbanding
lurus dengan persiapan Dispopar HSU dalam menggelar event-event olahraga
di tingkat lokal. Syahrul mengakui pada 2014 ini program kerja Dispopar
masih menggelar sejumlah event olahraga hampir sama dengan tahun
sebelumnya. Dikatakan, event olahraga tahunan yang digelar masih berupa
gelaran Liga Pendidikan Indonesia (LPI), Kejuaraan dalam rangka Hari
Jadi, dan lainnya. Hal ini, katanya disebabkan sebagian anggaran
kegiatan olahraga yang sebelumnya diperuntukan untuk membantu kegiatan
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah dikeluarkan dari
Anggaran Dispopar HSU.
Sehingganya,
lanjutnya pelaksanaan event olahraga hanya disesuaikan dengan anggaran
yang tersedia karena anggaran yang ada juga digunakan untuk pembangunan
sarana dan prasarana olahraga, pembinaan atlet, pelatih dan lainnya.
"Selebihnya kita akan berupaya mengajak peran serta masyarakat,
perusahaan swasta dan organisasi olahraga terkait dalam upaya
meningkatkan jumlah event olahraga sebagai bagian dari upaya kita untuk
mempersiapkan atlet dan mencari bibit-bibit baru dibidang olahraga"
katanya. (Edy)
Rehab Sarana Candi Agung
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata tahun ini akan
merehab sejumlah sarana dan prasarana di kawasan objek wisata Candi
Agung untuk meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung ke
situs bersejarah ini. Rehab yang dilakukan meliputi lokasi parkir,
warung souvenir, museum dan sejumlah benda bersejarah yang ada di
komplek situs candi yang memerlukan perawatan dan perbaikan. Kepala
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) HSU Syahrul Rakhmadi
menuturkan anggaran untuk rehabilitasi sarana dan prasarana objek wisata
Candi Agung ini telah dianggarkan pada APBD 2014 sebesar Rp1 miliar.
"Semoga perbaikan sarana dan prasarana ini dapat semakin meningkatkan
kunjungan wisatawan" Ujar Syahrul ketika ditemui di Amuntai, Selasa.
Berdasarkan
data Dispopar HSU, Situs Candi Agung yang terletak di Desa Sungai
Malang ini merupakan salah satu objek wisata yang paling banyak
dikunjungi oleh wisatawan lokal. Bersama objek wisata kerajinan dan
kerbau rawa, Objek wisata Candi Agung yang merupakan peninggalan
Kerajaan Negara Dipa Abad ke-13 ini sudah lama dimasukan dalam agenda
tour wisata di Kalimantan Selatan. Dispopar HSU mulai membenahi sejumlah
objek wisata yang menjadi andalan untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan domestik aupun manca negara ke daerah berkawasan rawa ini.
Selain sarana objek wisata Candi Agung juga dilakukan rehab di dua
lokasi wisata religi yakni Mesjid Tua di Kecamatan Haur Gading dan
Mesjid Jami Di Desa Pandulangan.
Berdasarkan
laporan dari warga dan peninjauan langsung ke objek-objek wisata religi
ini, Dispopar menilai perlu dilakukan rehabilitasi untuk mencegah
kerusakan vital terhadap objek-objek wisata ini. Syahrul juga mengatakan
upaya rehabitasi sejumlah objek wisata ini guna memaksimalkan potensi
wisata daerah untuk meningkatkan pendapatan dan menggerakan ekonomi
masyarakat. Kebijakan disektor pariwisata ini, lanjutnya dalam rangka
mendukung kebijakan Pemda HSU yang ingin meningkatkan pendapatan asli
daerah dari sektor jasa dan perdagangan. "Semoga nantinya sektor
pariwisata ini juga mampu menggerakan sektor jasa dan perdagangan"
imbuhnya. Pihak Dispopar juga optimis untuk mulai mengembangkan sektor
pariwisata diantaranya karena dukungan dari Bupati HSU yang merestui
dihidupkannya kembali salah satu objek wisata unggulan yakni objek
wisata Lomba Kerbau Rawa di Kecamatan Danau Panggang.
Selain
itu keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dibidang
pariwisata yang telah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Darwis) turut
memotivasi Dispopar melakukan pembenahan dibidang pariwisata. Keberadaan
Darwis yang telah ada dikawasan Candi Agung, Wisata Mesjid Sungai Banar
dan Lokasi Pembibitan Itik Alabio di Desa Mamar didorong untuk ikut
mendukung keberadaan objek wisata yang ada dengan mengadakan suatu
kegiatan atau usaha terkait sektor wisata seperti berjualan souvenir dan
sebagainya. Selain itu, salah satu sektor terkait pembangunan bidang
pariwisata yang juga dilirik Pemda HSU adalah keberadaan wirausaha
kreatif yang bisa mendukung peningkatan sektor pariwisata.
Berdasarkan
data Dispopar HSU terdapat sebanyak 56 usaha ekonomi kreatif yang perlu
mendapat pembinaan untuk menunjang kebijakan kepariwisataan. Syahrul
menambahkan aspek perijinan usaha kreatif ini juga berdampak
meningkatkan retribusi dan pajak daerah. Bekerja sama dengan pihak Dinas
Pariwisata Propinsi Kalimantan Selatan pada 2014 ini Dispopar akan
melaksanakan seleksi, rekrutmen dan perjanjian kontrak dengan sejumlah
usaha kreatif agar bisa dibina dan dikembangkan lebih lanjut dalam
mendukung sektor pariwisata daerah. "Promosi dan peningkatan SDM para
pemandu wisatawan juga menjadi program kerja Dispopar tahun ini" kata
Syahrul. (Edy)
Menghidupkan Lagi Wisata Kerbau Rawa
Dinas Pemuda, Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) berencana menghidupkan
kembali objek wisata berupa lomba kerbau rawa di Kecamatan Danau
Panggang. Event wisata ini sengaja dihidupkan kembali seiring telah
terbentuknya jalan penghubung antara Kota Amuntai dengan Wilayah
Kecamatan Paminggir yang sebentar lagi rampung pengerjaannya. Kepala
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) HSU Syahrul Rakhmadi
mengatakan sangat disayangkan jika event wisata yang cukup unik ini
tidak diteruskan mengingat promosi dan skalanya sudah mencapai tingkat
nasional.
"Nah karena jalan menuju
Paminggir sudah hampir rampung maka kita akan mempersiapkan menghidupkan
kembali event wisata unggulan daerah ini" Ujar Syahrul yang ditemui di
Amuntai, Selasa. Pemda HSU, katanya membutuhkan anggaran sekitar Rp2
miliar untuk merehalitasi kawasan areal lomba kerbau rawa yang sudah
hampir 10 tahun terbengkalai. Syahrul menuturkan tahun kemaren pihaknya
sudah meninjau kawasan arena kerbau rawa untuk menginventasir berbagai
kerusakan infrastruktur yang terjadi dibekas kawasan lomba kerbau rawa
tersebut. Hasilnya banyak tiang-tiang kayu ulin pembatas arena yang
hilang karena diambil oleh masyarakat sekitar. Demikian pula bangunan
mess tempat para undangan, wisatawan dan penonton sekitar 40 persen
sudah mengalami kerusakan.
"Kita
merencanakan untuk membangun beton saja disekitar pembatas arena sebab
kalau masih menggunakan bahan kayu ulin dikkawatirkan bisa hilang lagi
diambil oleh masyarakat" kata Syahrul. Untuk memperoleh anggaran rehab
kawasan arena lomba kerbau rawa ini, Dispopar HSU sudah mempersiapkan
proposal pengajuan bantuan anggaran kepada dua kementerian yakni
Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pembangunan Daerah
tertinggal. "Kalau mengharap anggaran daerah kita sangat terbatas"
terangnya. Ia menambahakan apabila proposal anggaran ini disetujui oleh
dua kementerian tersebut maka proyek rehab kawasan lomba kerbau rawa itu
sudah bisa dikerjakan mulai tahun ini. Syahrul berharap dengan
dihidupkannya kembali objek wisata lomba kerbau rawa di Kecamatan Danau
Panggang ini akan kembali menggairahkan sektor
pariwisata
di Kabupaten HSU, khususnya dikawasan Dua Kecamatan yakni Danau
panggang dan Paminggir. "Selain akan menambah pemasukan retribusi
daerah, keberadaan obejk wisata kerbau rawa ini juga diharapkan akan
menggerakan usaha perekonomian masyarakat di seputar kawasan wisata ini"
pungkasnya. (Edy)
Dua Parpol Belum Terima Dana Kampanye
Memasuki tahap dua laporan
sumbangan dana kampanye Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 dua Partai
Politik di Kabupaten Hulu Sungai Utara belum menerima dana sumbangan
dari pihak ketiga untuk kegiatan kampanye. Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) dan Partai Bulan Bintang (PBB) dilaporkan masih belum
sepeser pun menerima sumbangan dana kampanye. Pihak Komisi Pemilihan
Umum (KPU) setempat merilis laporan sumbangan dana kampante terbesar
diterima oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesaar Rp210.152.636,
disusul Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rp122.876.959, diposisi
ketiga Partai Golongan Karya (Golkar) Rp50.050.000.
Partai
Demokrat terbanyak keempat menerima sumbangan dana kampanye sebesar
Rp41 juta, diikuti Partai Gerindra Rp18.800.000 kemudian Partai Keadilan
dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebesar Rp9.995.000. Empat partai
terkecil berikutnya yang menerima sumbangan dana kampanye adalah Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Rp7.560.000, Partai Amanat Nasional (PAN)
Rp5.500.000, Partai Hanura Rp5 juta dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Rp1,5 juta. Ketua KPU Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Akhmad Syarwani
menjelaskan laporan Sumbangan dana kampanye dari sebanyak 12 parpol
peserta Pileg 2014 ini diterima pihak sejak 28 Februari hingga 2 maret
kemaren. Pihak KPU, kata Syarwani hanya menerima pelaporannya saja yang
kemudian diteruskan pelaporannya ke KPU Propinsi tanggal 4 Maret.
"Kalau
urusan benar tidaknya pelaporan sumbangan dana kampanye nanti ada tahap
terakhir pelaporannya yang akan di periksa oleh pihak Auditor yang
ditunjuk oleh KPU Propinsi" Ujar Akhmad Syarwani di Amuntai, Selasa.
Menurutnya apabila masih ada parpol yang melaporkan belum menerima
sumbangan dana kampanye berarti para calon legislatif (caleg) yang di
usung parpol bersangkutan masih menggunakan dana pribadi atau dana
bantuan dar parpol masing-masing untuk kegiatan kampanye. "Berarti belum
ada sumbangan pihak ketiga, baik perorangan, kelompok maupun suatu
badan usaha yang memberi sumbangan kepada caleg parpol bersangkutan"
tandas Syarwani lagi. Syarwani menegaskan KPU tidak akan mencampuri
urusan dana kampanye caleg maupun parpol yang semuanya diserahkan pada
proses pemeriksaan oleh pihak auditor.
Salah
seorang Caleg dari PBB Gazali Rahman membenarkan bahwa dari enam orang
caleg yang diusung PBB belum satu pun yang menerima sumbangan dana
kampanye meski pelaksanaan Pileg 2014 tersisa 36 hari lagi. Gazali
mengaku masih menggunakan dana pribadi dan menggunakan teknik kampanye
yang disesuaikan dengan kemaampuan yang dimilikinya. Ia menegaskan belum
adanya sumbangan pihak ketiga untuk kegiatan kampanye bukan berarti
dirinya tidak mampu untuk mencari dukungan dana kampanye. "Saya cukup
banyak punya relasi pengusaha atau perorangan yang bisa mendukung dana
kampanye saya" katanya. Ia menegaskan akan menerima sumbangan pihak
ketiga asalkan tidak bersifat mengikat dan sesuai dengan peraturan
pemilu atau Peraturan KPU.
Gazali
mengungkapkan memiliki harta tak bergerak yang bisa dijadikan jika pihak
penyumbang menghendaki asalkan syarat sumbangan tidak memberatkan.
Gazali yang juga wartawan salah satu tabloid nasional ini beryakinan
bahwa setiap sumbangan meski tidak tersurat namun pasti tersirat
memiliki maksud dan tujuan di balik sumbangan yang diberikan.
"Peraturannya memang mengaruskan sumbangan pihak ketiga tidak mengikat
namun secara tersirat pasti ada maksud dan tujuan dari sumbangan yang
diberikan" tegasnya. Selain merancang startegi kampanyenya dengan modal
yang dimiliki, Gazali mengaku sudah mempersiapkan mentalnya jika nanti
belum berhasil menduduki kursi anggota legeslatif di Kabupaten HSU.
"Pokoknya mental kita harus siap menang dan kalah" imbuhnya. Sedang
untuk biaya kampanye terbuka dan insentif bagi saksi parpol di Tempat
Pemungutan suara (TPS) nanti sepenuhnya ia serahkan kepada sinergitas
Parpol yang mengusungnya baik yang berada ditingkat pusat, propinsi
maupun kota/kabupaten. (Edy)
Peroleh Rp. 118 M Proyek Pusat
Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Utara (HSU) hingga Awal 2014 sudah berhasil mendapatkan bantuan anggaran
dari pemerintah pusat sebesar Rp118 miliar dan ditarget mencapai Rp200
miliar di 2015 mendatang. Besarnya kucuran dana menggelontor dari
berbagai Kementerian ini menjadi keberuntungan sekaligus tantangan bagi
segenap jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) HSU agar bisa mengelolanya
dengan baik. Bupati HSU Drs H Abdul Wahid meminta seluruh SKPD agar
mampu memanfaatkan dan mengelola dana bantuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
"Jangan
bangga memperoleh dana besar karena jika salah menggunakannya bisa
berakhir di penjara" Ujar Wahid membuka Musrenbang di Danau Panggang,
Kamis. Meski demikian Wahid juga memotivasi jajarannya apabila anggaran
bantuan pusat mampu digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk
teknis pelaksanannya dengan pelaporan pertanggungjawaban yang akuntabel
maka akan meningkatkan kepercayaan pemerintah pusat dan kemungkinan
meningkatnya jumlah bantuan anggaran tahun mendatang. Keuntungan ini
sudah diraih Pemda HSU yang memperoleh tambahan kouta proyek bedah rumah
dari emerintah pusat karena di nilai berhasil merealisasikan bantuan
sebelumnya.
"Pelaporan pelaksaan
proyek itu dinilai terbaik oleh pusat sehingga kemungkinan kouta bedah
rumah berikutnya akan dinaikan" kata Wahid. Saat ini, katanya Pemda HSU
juga berupaya menambah bantuan anggaran dari Kementerian Kesehatan untuk
Rumah Sakit Pamabalah Batung Amuntai yang sudah mendapatkan kucuran
anggaran senilai Rp14 miliar. Dengan bantuan pusat itu Pemda HSU sudah
mampu menggratiskan biaya perawatan bahkan biaya berobat bagi seluruh
masyarakatnya yang sudah terdaftar dalam Kartu Sehat Amuntai. Pemda HSU
juga telah menaikan insentif persalinan bagi para bidan dari Rp275 ribu
menjadi Rp600 ribu per tiap persalinan. Kenaikan insentif ini diharapkan
mampu menekan tingginya angka kematian ibu dan bayi di HSU yang saat
ini berada diperingkat ke-8 dibanding kabupaten lainnya di Kalimantan
Selatan.
"Meski kita sudah mampu
menurunkan 50 persen kematian ibu namun HSU masih berada diperingkat
delapan se Kalsel" imbuhnya. Wahid bersyukur karena Pemerintah Pusat
akan mengucurkan anggaran pusat ke desa-desa dari wacana Rp1 miliar per
desa, kebijakan ini dinilainya akan mampu meningkatkan pembangunan
dipedesaan yang selama ini masih tertinggal dari segi pembangunan ddari
wilayah perkotaan. Dari kegiatan musrenbang di 13 kecamatan yang selalu
ia hadiri aspirasi masyarakat umumnya masih mendambakan pembangunan
sarana infrastruktur, perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan.
"Dengan adanya berbagai bantuan pusat semoga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat kita" pungkasnya. (Edy)
Rekrut Mahasiswa Lipat Kertas Suara
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Hulu Sungai Utara merekrut sejumlah mahasiswa yang studi di
bebepara sekolah tinggi di Amuntai untuk menjadi tenaga bantu melipat
dan menyusun kertas suara di simpan di Gudang Logistik Jalan Norman Umar
Amuntai. Selain merekrut tenaga mahasiswa juga dilibatkan pihak
keluarga dari anggota KPU HSU yang bisa dipercaya dengan total
seluruhnya berjumlah 30 orang. "Mereka bergantian pagi dan sore untuk
melipat kertas suara yang ada karena sebagian mahasiswa ada kuliah pagi
dan sore" Ujar Ketua KPU HSU Akhmad Syarwani di Amuntai, Sabtu.
Semua
urusan logistik ini diharapkan sudah siap 7 hari menjelang pelaksanaan
Pemilu Legesatif (Pileg) 9 April agar bisa didistribusikan kesemua
kecamatan. Syarmani mengatakan KPU harus memilih petugas yang bisa
dipercaya untuk menangani barang-barang logistik Pemilu ini karenanya
sebagian direkrut dari kalangan keluarga dekat anggota KPU. Sebuah rumah
toko (ruko) yang baru selesai pembangunannya di Jalan Norman Umar
Amuntai dijadikan gudang logistik untuk menyimpan tumpukan kertas dan
kotak suara, tinta dan alat tusuk kertas yang dijaga secara bergiliran
oleh dua petugas dari Polres HSU hingga 25 April mendatang. "Untuk
keamanan anggota KPU, Panwaslu termasuk barang logistik telah ada
petugas keamanan dari Polres yang mulai melakukan pengamanan hingga 25
April nanti" terang Syarwani.
Ketua
KPU ini memaparkan sebanyak 658.748 kertas suara Pemilu Legeslatif sudah
diterima KPU Hulu Sungai Utara (HSU) termasuk surat suara cadangan
sebanyak 5 persen dari Data Pemilih Tetap (DPT) Surat suara terdiri dari
surat suara untuk memilih Calon Legeslatif (Caleg) DPR, DPD, DPRD
Propinsi dan DPRD Kabupaten masing-masing sebanyak 164.687 surat suara,
sehingga total 658.748 lembar kertas suara ditambah surat suara
cadangan. Hingga Sabtu ini belum ditemukan kertas suara yang rusak atau
cacat dan masih dalam proses pelipatan kertas suara dan penyusunan oleh
petugas di Gudang Logistik. Syarwani yakin jumlah lembar surat suara
yang ada akan mencukupi untuk Pileg 9 April nanti di Kabupaten HSU
sesuai dengan jumlah DPT terakhir yang memasuki tahap DPT khusus
sebanyak 159.268 pemilih.
"DPT ini
akan terus bergerak dan masing-masing tahap DPT ini akan ada
perinciannya" tutur Syarwani. Ia menadaskan bahwa kebutuhan logistik
untuk Pileg 2014 ini, untuk Kabupaten HSU sudah mencukupi tinggal
menunggu berita acara dari KPU Pusat. (Edy)
Parpol Ikrarkan Pemilu Damai
Partai Politik peserta Pemilu
Legislatif (Pileg) di Kabupaten Hulu Sungai Utara bersama-sama
membacakan dan menandatangani ikrar pemilu damai di Mess Negera Dipa
Amuntai, Senin. Ikrar damai disaksikan Bupati Hulu Sungai Utara (HSU)
Drs H Abdul Wahid, Ketua DPRD Sutoyo Sandi, Unsur Muspida, Ketua KPU,
Panwaslu serta seluruh elemen terkait penyelenggaraan Pemilu Legislatif
yang pelaksanaan tersisa 36 hari lagi. Bupati Drs H Abdul Wahid berharap
semua peserta Pemilu Legislatif (Pileg) bisa saling menghargai terkait
upaya masing-masing calon legislatif dalam mencari dukungan suara.
"Wajar
jika masing-masing peserta pemilu berupaya mencari dukungan
sebanyak-banyaknya namun masing- masing pihak harus saling menghargai"
Ujar Wahid. Wahid menghimbau agar semua pihak menghindari upaya-upaya
provokatif yang bisa menjurus kearah tindakan anarkis dan perpecahan.
"Kita bersyukur penyelenggraan pemilu ditahun-tahun sebelumnya didaerah
kita berlangsung damai, namun sumber-sumber kerawanan selalu ada dan
bisa menciptakan konflik apabila ada yang memicunya" kata Wahid
mengingatkan. Bupati meminta tanggung jawan masing-masing pimpinan
parpol agar terus membangun komunikasi yang sehat antar parpol guna
membangun kedewasaan berpolitik.
"Meski
visi dan misi parpol saling berbeda namun tujuan yang ingin dicapai
semua parpol sama yakni membangun banua tercinta" tegasnya. Ia berharap
semua pihak bisa menghindari sikap dan tindakan provokatif dan
menyelesaikaan setiap permasalahan dengan cara damai atau musyawarah.
Menurut Wahid, setiap muncul permasalahan harus secepatnya diselesaikan
tidak larut dan semakin berkembang. Pihak KPU maupun Panwaslu, katanya
harus mampu membantu memfasilitasi setiap permasalahan yang muncul dan
mencarikan jalan keluar guna memecahakan masalah. Wahid juga
mengingatkan agar peserta Pemilu dapat berjiwa besar apabila pada pemilu
nanti belum meraih kemenangan.
Sementara
Kapolres HSU AKBP Didik Mulyanto mengatakan kesadaran untuk menciptakan
pemilu yang damai maka bisa memunculkan kerawanan dan konflik. "Tugas
menjaga ketentraman dan keamanan tidak hanya tanggung jawab atau tugas
polri malainkan tanggung jawab bersama" tegasnya. (Edy)
Suka Anak - anak
Amuntai (26/2) - Bupati Hulu
Sungai Utara (HSU) Drs H Abdul Wahid menyapa seorang anak yang berada
dalam gendongan seorang Ibu di Desa Sungai Karias saat meninjau
kerusakan jalan pintu air, Rabu (26/2). Pada setiap kesempatan bertemu
dengan warganya, Wahid selalu menyapa dan menyalami satu persatu warga
yang ia temui tidak terkecuali kepada anak kecil. Bahkan bupati terlihat
menyenangi anak kecil dan meminta para orang tua untuk mendidik mereka
sebaik-baiknya sebagai generasi pembangunan dimasa mendatang.
(Eddy/Humas)
Hadiri Musrenbang Terakhir
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU)
Drs H Abdul Wahid menepati janjinya untuk bisa menghadiri seluruh
kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di 13
kecamatan, bahkan Musrenbang di Kecamatan Babirik, Paminggir dan Danau
Panggang ditunda jadwalnya agar Bupati bisa turut berhadir karena
bentrokan dengan agenda kerja diluar daerah yang tidak bisa diwakilkan
kepada stafnya. Saat menghadiri sekaligus membuka musrenbang terakhir di
tingkat kecamatan yang di Danau Panggang, Kamis, Wahid menginformasikan
selama kurun kepemimpinannya Kabupaten HSU berhasil memperoleh bantuan
anggaran pusat total sebesar Rp118 miliar. Bantuan ini ditargetkan bisa
meningkat di 2015 mendatang mencapai Rp200 miliar.
Besarnya
kucuran dana menggelontor dari berbagai Kementerian ini menjadi
keberuntungan sekaligus tantangan bagi segenap jajaran Pemerintah Daerah
(Pemda) HSU agar bisa mengelolanya dengan baik. Bupati HSU Drs H Abdul
Wahid meminta seluruh SKPD agar mampu memanfaatkan dan mengelola dana
bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Jangan bangga
memperoleh dana besar karena jika salah menggunakannya bisa berakhir di
penjara" Ujar Wahid membuka Musrenbang di Danau Panggang, Kamis. Meski
demikian Wahid juga memotivasi jajarannya apabila anggaran bantuan pusat
mampu digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk teknis
pelaksanannya dengan pelaporan pertanggungjawaban yang akuntabel maka
akan meningkatkan kepercayaan pemerintah pusat dan kemungkinan
meningkatnya jumlah bantuan anggaran tahun mendatang.
Keuntungan
ini sudah diraih Pemda HSU yang memperoleh tambahan kouta proyek bedah
rumah dari pemerintah pusat karena di nilai berhasil merealisasikan
bantuan sebelumnya. "Pelaporan pelaksaan proyek itu dinilai terbaik oleh
pusat sehingga kemungkinan kouta bedah rumah berikutnya akan dinaikan"
kata Wahid. Dengan bantuan anggaran pusat itu diantaranya Pemda bisa
menyediakan anggaran untuk operasional Rumah Sakit Pamabalah Batung
Amuntai senilai Rp14 miliar. Dengan bantuan pusat itu Pemda HSU sudah
mampu menggratiskan biaya perawatan bahkan biaya berobat bagi seluruh
masyarakatnya yang sudah terdaftar dalam Kartu Sehat Amuntai. Pemda HSU
juga telah menaikan insentif persalinan bagi para bidan dari Rp275 ribu
menjadi Rp600 ribu per tiap persalinan.
Kenaikan
insentif ini diharapkan mampu menekan tingginya angka kematian ibu dan
bayi di HSU yang saat ini berada diperingkat ke-8 dibanding kabupaten
lainnya di Kalimantan Selatan. kesempatan menghadiri mUsrenbang di 3
kecamatan, Babirik, Paminggir dan Danau panggan itu Wahid juga kembali
menegaskan tekad pemerintah untuk meneruskan Proyek perkebunan sawit
oleh PT Hasnur Jaya Lestari (PT.HJL) seluas 10 hektar di Wilayah
Kecamatan Babirik, Danau Panggang dan Paminggir yang kini tinggal
menunggu proses pengalihan status lahan di Kementerian Kehutanan
(Kemenhut). Apabila ijin sudah didapatlan maka proyek sawit yang sempat
mendapatkan penentangan sebagian warga dari tiga kecamatan itu akan
segera mulai pengerjaannya secara bertahap mulai tahun ini.
Bupati
Hulu Sungai Utara (HSU) Drs H Abdul Wahid meminta masyarakat untuk
turut mengawasi pelaksanaan proyek sawit oleh PT HJL ini agar jangan
sampai merugikan masyarakat. "Akan kita upayakan sebaik mungkin agar apa
yang dikhawatirkan masyarakat terkait adanya proyek ini tidak akan
terjadi" Ujarnya. Masyarakat yang masih ragu terhadap keuntungan
perkebunan sawit ini Pemda HSU bersedia memfasilitasi mereka untuk
mengunjungi langsung perkebunan sawit di Kabupaten Tapin. Wahid juga
kembali menegaskan bahwa habitat ikan, kerbau rawa, ternak itik tidak
akan terganggu dengan kehadiran perkebunan sawit ini karena telah
menjadi tanggung jawab perusahaan untuk turut menjaga ekosistem sekitar
perkebunan. (Edy)
Langganan:
Postingan (Atom)